Pages

Tempat Dimana Anda Menang



Matius 26:36 - 39
Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Taman Getsemani di Bukit Zaitun adalah salah satu tempat favorit Tuhan Yesus untuk berdoa sepanjang pelayanan-Nya di dunia (Lukas 22:39). Tapi orang-orang beriman melihatnya sebagai tempat terbaik pertempuran rohani yang besar. Kisah Yesus memohon kepada Bapa-Nya sangat berarti bagi orang Kristen, dan inilah salah satu alasan adalah bahwa Tuhan Yesus tampak begitu manusia.Dari kitab Injil, kita dapat melihat bahwa Yesus mengalami rasa takut, kecemasan, dan ketakutan sebagaimana dalam doa-doaNya yang bisa kita baca hari-hari ini.
Dengan kata lain, Dia pun memiliki perasaan seperti kita ketika cobaan datang ke dalam hidup- Nya. Setan mengejek orang-orang beriman dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan dapat menjadi seperti Yesus karena Dia adalah Tuhan. Tetapi, perlu diingat ketika di dunia Yesus adalah manusia seratus persen, yang berarti bahwa Dia mengalami hal-hal di dunia seperti kita juga. Namun, Dia memenangkan setiap peperangan rohani dan kehidupan yang Dia hadapi.
Rahasia kesuksesan-Nya adalah apa yang Dia lakukan di taman Getsemani. Dia mengundurkan sendiri sejenak dan berdoa sampai kehendak-Nya diserahkan penuh kepada
Bapa. Pertempuran itu dimenangkan di lutut-Nya. Dia menerima kehendak Tuhan untuk
hidup-Nya, meskipun ia harus menanggung rasa sakit nantinya. Orang-orang beriman pun
menghadapi cobaan. Tuhan menggunakan kesulitan-kesulitan ini agar kita semakin serupa
dengan gambar Anak-Nya (Rm. 8:29). Jika kita mau menjadi seperti Yesus, kita harus belajar dari tindakan-Nya. Dalam menghadapi kesulitan, kita harus mencari kehendak Tuhan, berkomitmen untuk mengikutinya.

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment