Dependent
Are you dependent?
Suatu hari di library..
Sukro: “Jon, lo teman gue kan?” (tanya Sukro tiba – tiba)
Jono: ” Ya iyalah gue temen lo, tiap hari kan kita bareng.”
Sukro: ” Kalo gitu, gue minta tolong gambarin tugas gue dong. Gue lagi banyak pikiran nih.”
Jono: …. (Jono lalu terdiam, menghela nafas panjang. Entah respon apa yang akan dia ambil selanjutnya)
Situasi seperti diatas, mungkin sering dialami dalam kehidupan sehari – hari. Entah kita adalah si ‘Sukro’ yang biasa bergantung dengan orang lain atau mungkin adalah si ‘Jono’ yang biasa menjadi tempat untuk orang lain bergantung. Siapapun kita, kedua hal itu ngga benar kalau terus – terusan terjadi dan dibiarkan.
Punya teman yang baik hati, orangtua yang royal, atau bahkan punya dosen atau atasan kerja yang pengertian dan murah hati memang adalah hal yang perlu disyukuri. Tetapi, akan menjadi salah kaprah kalau kita menyalahgunakan kebaikan mereka dengan terus bergantung sepenuhnya pada mereka dalam berbagai hal. Ada saat dimana orang tua kita harus berhenti men-support kita dalam hal finansial, dan akan ada saat dimana hanya ada diri kita berjuang menghadapi sesuatu dalam hidup.
Sama halnya seperti bayi burung rajawali yang baru lahir. Di bulan pertama, bayi rajawali itu dirawat dan diberi makan oleh induknya, hingga ketika sudah mulai agak besar, induk rajawali menggoncangkan sarang anak- anaknya dan melatih mereka untuk terbang dengan cara menjatuhkan mereka dari sarangnya. Setelah anak –anak Rajawali itu bisa terbang, maka mereka akan mencari makanan sendiri dan hidup mandiri. Seperti burung rajawali yang dilatih untuk mandiri, manusia juga demikian halnya. Kita harus memiliki mental pejuang untuk berusaha memiliki hidup yang berkualitas dengan menyadari kapan saatnya bagi kita untuk tidak lagi bergantung pada orang lain.
Firman Tuhan juga berkata dalam 2 Tesalonika 3 :10 ,“...Kami memberi peringatan ini kepada kamu : jika seseorang tidak mau bekerja janganlah ia makan!” Sama halnya dengan kehidupan sehari – hari kita sebagai pelajar. Firman Tuhan mungkin bisa diartikan seperti ini : ”jika seseorang malas sekolah atau mengerjakan tugas, janganlah ia lulus ”
Di sisi lain, saat kita menjadi tempat bergantung bagi orang lain, mungkin tidak ada salahnya. Tapi kalau terus-terusan, bisa-bisa kita malah menjadi batu sandungan untuk orang yang kita bantu. Seperti kata pepatah Cina, “berilah seseorang seekor ikan maka kamu telah memberi ia bekal sehari. Ajari orang itu memancing ikan maka kamu telah memberinya bekal untuk seumur hidupnya.” Nah, jadi kita harus tahu, kapan kita harus menolong dan kapan waktunya membiarkan orang yang kita tolong untuk mandiri demi kebaikan orang itu sendiri.
So, are you now ready to be a better you ? (GTG)
About Me
Popular Posts
-
"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada". Matius 6: 21. Teman, kutipan ayat di atas dapat memiliki arti negatif...
-
Menuliskan sasaran pribadi butuh disiplin. Relatif mudah untuk menghayal, berangan-angan atau menginginkan sesuatu dalam hidup ini, tapi men...
-
Seorang pria melewati kumpulan gajah, dia tiba-tiba berhenti dan bingung oleh fakta bahwa makhluk-makhluk besar hanya diikat dengan sebuah t...
-
1 Petrus 1:13-19 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan...
-
1. Banyak sekali penyanyi terobsesi dengan nada tinggi. Karena memang nada tinggi bisa terdengar “menarik” dan “exciting” 2. Tapi banyak ...
-
Dalam perjalanan hidup ini banyak godaan yang bisa membuat kita jatuh dan jauh dari Bapa di Surga.. Ketika anda terjatuh dalam pencobaan itu...
-
Apa yang terlintas di benak kita, ketika kita mendengar kata "FREEDOM" (kebebasan, kemerdekaan)? Apakah itu merupakan sebuah ter...
-
FGCC 40 Days Daily Devotion #IntimacyWithGod Day 9: Tuesday 26 Feb 2013 “Tabir yang terbelah” Silahkan baca: Markus 15:33-41 Markus 15...
-
FGCC 40 Days Daily Devotion #IntimacyWithGod Day 5: Friday 22 Feb 2013 PEKERJAAN DALAMAN Filipi 2:13 Karena Allahlah yang mengerjakan ...
-
Filipi 2 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan...
No comments:
Post a Comment