Pages

Daily Bread Agustus



Senin, 1 Agustus 2011
Kita Atau Kristus? (Bagian 1)
M-1: Menerima
Matius 7:17 & Lukas 6:40
M-2: Merenungkan
Sama seperti tubuh jasmani kita, kehidupan kita pun memiliki DNA. DNA tubuh jasmani kita menentukan jenis sel apa yang hidup dalam tubuh, sementara DNA kehidupan kita menentukan buah-buah kehidupan seperti apa yang muncul keluar dari hidup kita. Misalnya, DNA kuda tentu menghasilkan sel-sel tubuh kuda, bukan sel-sel tubuh manusia. Demikian pula, jika DNA kehidupan kita sudah merupakan DNA Kristus, tentu buah-buah kehidupan kita menunjukkan keserupaan dengan Kristus. Sebagai seseorang yang sudah mengalami kelahiran baru, DNA manusia lama kita “diganti” menjadi DNA manusia baru, yaitu Kristus & Roh Allah yang berdiam dan hidup di dalam kita. Oleh karena itu, tentulah buah-buah kehidupan kita pun berubah, bukan lagi yang lama, namun buah-buah kehidupan yang baru. Bukan lagi gaya hidup lama (dosa, kedagingan, mengandalkan kekuatan diri, ego, dsb.), namun menjadi gaya hidup yang baru, yaitu hidup oleh Kristus. Inilah yang dimaksud saat Yesus berkata, “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik,” (Matius 7:17).
Mari kita amati hidup Yesus sendiri. DNA Roh Allah ada dalam diriNya. Semakin Ia bekerja keras, makin puas dan “kenyang” hidupNya. Bahkan Ia berkata, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya...” (Yohanes 4:34).
Wah, tentu dahsyat sekali bila kita hidup oleh Kristus. Kita tidak perlu bersusah-payah menggunakan kekuatan sendiri untuk hidup benar dan mentaati Firman Allah, karena Kristus yang sudah menjadi DNA baru kita itu sungguh-sungguh hidup melalui hidup kita. Dengan sendirinya, buah kehidupan kita, gaya hidup kita, akan menjadi selaras dengan Kristus dan FirmanNya. Masalahnya, seringkali kita “lupa” bahwa DNA kita sudah berubah. Kita masih berusaha hidup menggunakan DNA manusia lama kita. Kita benar-benar berusaha untuk rajin bersaat teduh, banyak berdoa, aktif dalam berbagai pelayanan dan kegiatan gereja, serta melakukan hal-hal rohani lainnya. Namun kita justru menjadi semakin lelah. Kita berusaha hidup menggunakan DNA manusia lama kita, padahal DNA kita sudah “diganti”. Bukannya mengizinkan Kristus menyatakan hidupnya melalui hidup kita, kita malah lebih sering berusaha “ngotot” dengan kekuatan kita sendiri untuk hidup benar dan menyenangkan Dia. Ini tentu saja melelahkan, ibaratnya suatu tubuh manusia dengan DNA sel-sel manusia yang berusaha hidup seperti seekor kuda.
“Ngotot” untuk hidup benar memang tampaknya baik, tetapi hal ini tidak ada gunanya. Kita tidak akan pernah bisa melakukan itu dengan kekuatan kita sendiri. Kita perlu membiarkan DNA baru kita bekerja, mengizinkan Kristus hidup melalui diri kita. Inilah yang akan menghasilkan anugerah dan menjadikan kita berhasil hidup benar, mentaati Firman Allah, serta bertumbuh semakin serupa Kristus.
M-3: Melakukan
1. Menurut Anda, apakah Anda lebih sering berhasil atau gagal untuk hidup benar & mentaati Firman? Dalam hal mana saja Anda sering berhasil & dalam hal mana saja Anda seringkali gagal?
2. Dengan mengamati kehidupan pribadi Anda, apakah Anda lebih sering menggunakan DNA manusia lama atau DNA Kristus dalam diri Anda? Apakah Anda lebih sering “ngotot” menggunakan kekuatan sendiri atau mengizinkan Kristus hidup melalui Anda?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan Anda kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda, lalu mintalah mereka mengingatkan Anda ketika Anda mulai menggunakan kekuatan sendiri untuk berusaha hidup benar.

Selasa, 2 Agustus 2011
Kita Atau Kristus? (Bagian 2)
M-1: Menerima
Roma 7:21-26 & Roma 8:3-4
M-2: Merenungkan
Kita telah belajar bahwa sesudah mengalami kelahiran baru, DNA manusia lama kita “diganti” menjadi DNA manusia baru, yaitu Kristus & Roh Allah yang berdiam dan hidup di dalam kita. Dengan demikian, kita telah diberi anugerah dan menjadikan kita berhasil hidup benar, mentaati Firman Allah, serta bertumbuh semakin serupa Kristus. Namun kita perlu terus berlatih agar kita makin terbiasa untuk hidup dengan DNA yang baru ini.
Firman yang kita baca hari ini menunjukkan betapa frustrasinya kita jika berusaha hidup dengan DNA manusia lama kita, hidup oleh kekuatan diri sendiri, bukan oleh Kristus. Menyedihkan sekali! Kita tahu apa yang benar, kita ingin hidup benar, kita berusaha keras untuk hidup benar, namun kita gagal dan semakin kelelahan.
Setelah lahir baru, akal budi kita sebenarnya dengan sadar ingin mentaati Firman Allah, ingin menyenangkan Allah. Namun sekali lagi, karena kita tidak menyadari bahwa DNA kita sudah berubah, kita berusaha hidup dengan DNA yang lama. Kita berusaha mentaati Allah dengan kekuatan diri kita sendiri, kekuatan daging yang lemah dan tidak berdaya. Akibatnya, semakin gagal dan lelahlah kita. Inilah yang disebut dengan kedagingan atau “hidup menurut daging” dalam Alkitab. Kedagingan adalah berusaha hidup dengan usaha dan kekuatan sendiri, bukan mengandalkan Allah.
Hidup “menurut daging” tidak hanya berarti berbuat dosa-dosa yang mengerikan seperti membunuh, memperkosa, mencuri, dsb., namun juga berusaha mengasihi dan mentaati Allah dengan kekuatan daging. Tanpa disadari, kita sering hidup menurut daging, karena kita seringkali menggunakan kekuatan sendiri untuk hidup benar.
Membangun hubungan dengan Allah, mengasihi dan mentaati Allah, adalah sangat baik. Membangun hubungan dengan sesama dan mengasihi sesama adalah sangat baik. Namun ingat, kita perlu melakukannya dengan benar, dengan mengandalkan Kristus yang hidup sebagai DNA kehidupan kita. Hiduplah menurut Roh, jangan hidup menurut daging. Karena hanya oleh Rohlah Anda dapat hidup, oleh daging Anda tidak dapat hidup. Oleh daging Anda hanya bisa gagal dan mengalami kelelahan.
M-3: Melakukan
1. Dalam area kehidupan mana saja Anda selama ini berulang-ulang gagal untuk mengasihi & mentaati Allah? Bagaimana perasaan Anda mengenai kegagalan yang berulang-ulang tersebut?
2. Apakah Anda lebih sering hidup menurut daging atau hidup menurut Roh? Dari mana Anda mengetahuinya?
M-4: Membagikan
Ceritakan pengalaman Anda kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda, mengenai hidup menurut daging. Lakukan saling menguatkan untuk hidup oleh Roh.

Rabu, 3 Agustus 2011
Kita Atau Kristus? (Bagian 3)
M-1: Menerima
Roma 7:24 - Roma 8:2
M-2: Merenungkan
Seperti kita, Paulus pernah berusaha untuk tidak melakukan dosa dengan kekuatan diri sendiri. Paulus memahami apa itu kedagingan. Paulus mengalami hidup menurut daging. Dan sama juga seperti kita, Paulus pun frustrasi dan kelelahan. Ia berkata, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” (Roma 7:24).
Inilah kuasa kedagingan. Bukannya hidup kita menjadi semakin benar, namun malah kita semakin sering berbuat dosa. Kalaupun kita berhasil melakukan sesuatu yang benar, kita benar-benar kelelahan dan tidak bersukacita melakukannya. Seperti sebuah benda yang jatuh ke tanah karena hukum gravitasi, kita terus-menerus kalah dan jatuh. Apa jalan keluarnya?
Saat Paulus bertanya, “... Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?”, jawabannya adalah “Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (Roma 7:25). Ternyata hanya Kristus, DNA kita yang baru, yang dapat melepaskan kita dari kedagingan ini!
Kita sering menangani dosa dan kedagingan kita dengan berbagai program, metode, buku, prinsip, atau event-event gereja. Kita minta didoakan oleh pembina rohani, kita berpuasa secara khusus, kita mengikuti retreat, kita membeli buku-buku rohani baru, kita mendengarkan ulang kotbah-kotbah mengenai kekudusan, dsb. Kita berpikir hal-hal inilah yang akan mengubah diri kita. Namun, tentu saja itu semua tidak mendatangkan keberhasilan, atau hanya berhasil untuk sementara. Karena memang, hanya Kristus yang menjadi jalan keluarnya. Inilah yang dimaksud dengan hidup oleh Roh. Hanya jika kita mengizinkan Kristus menjalankan hidup kitalah maka kita akan sanggup hidup benar, mentaati dan mengasihi Allah. Seperti yang kita baca di FirmanNya: “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” (Roma 8:2)
Mari kita terus membiasakan diri untuk senantiasa mengizinkan Kristus menjalankan hidup kita. Kita tidak dapat hidup dengan kemampuan diri sendiri, kita hanya dapat hidup oleh Kristus.
M-3: Melakukan
1. Dalam hal-hal apakah Anda seringkali jatuh dalam dosa? Apakah Anda terbiasa berkomunikasi dengan Kristus dan mengizinkan Dia menjalankan hidup Anda ketika Anda sedang digoda oleh dosa?
2. Apa yang biasanya Anda lakukan untuk berhenti jatuh dalam dosa itu? Apakah hal-hal yang Anda lakukan untuk mengatasi dosa itu lebih sering berhasil atau justru lebih sering gagal? Menurut Anda, apa sebabnya?
M-4: Membagikan
Ceritakan kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda, hal-hal yang biasanya Anda lakukan untuk mengatasi dosa. Ceritakan juga hasil perenungan Anda dari Firman yang dibaca hari ini.

Kamis, 4 Agustus 2011
Mengenal Allah Dalam Tubuh Kristus
M-1: Menerima
Roma 16:25-27, Kolose 2:2-3, Ibrani 1:1-3, Efesus 3:4-6, Yohanes 16:10, 1 Korintus 12:12 & 27
M-2: Merenungkan
Di hari-hari kemarin kita telah belajar membiasakan diri untuk senantiasa hidup dengan DNA yang benar, yaitu Kristus. Kita mulai mengalami Kristus sebagai Pusat yang menggerakkan dan menjalankan hidup kita sehari-hari, sehingga kita tidak lagi menjadi orang-orang yang kelelahan karena berusaha hidup benar dengan kekuatan sendiri. Ayat Firman Tuhan yang kita baca hari ini pun berkata bahwa “...Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, -- menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya, tetapi yang sekarang telah dinyatakan...” (Roma 16:25). Jadi memang hanya Dia, Kristus sendiri, yang sanggup menguatkan hidup kita dan menjadikannya berhasil.
Mari kita pelajari lebih lanjut. Ayat ini juga menceritakan tentang suatu rahasia yang telah didiamkan berabad-abad lamanya namun sekarang telah dinyatakan. Disebutkan di situ bahwa Kristus menguatkan kita “sesuai dengan pernyataan rahasia” ini. Wah, ternyata ada rahasia luar biasa di balik DNA kita ini. Syukurlah, ayat ini juga menyatakan bahwa rahasia ini “sekarang telah dinyatakan”. Jadi kita bisa memahaminya. Nah, rahasia apakah ini?
Rahasia yang pertama adalah rahasia Allah, yaitu Kristus. Kolose 2:2 & Ibrani 1:3 menyatakan hal ini. Ingatkah Anda tentang pengalaman Anda saat pertama kali berjumpa dengan Kristus? Bukankah Anda mengenal siapa itu Allah, kebaikanNya, kasihNya, kuasaNya, melalui pribadi Kristus? Inilah rahasia yang dinyatakan kepada kita saat kita mengenal Kristus. Melalui Kristus, kita melihat dan mengenal Allah. Kristus memperkenalkan Allah kepada kita.
Rahasia yang kedua adalah rahasia Kristus, yaitu GerejaNya. Ternyata Kristus bukan hanya memperkenalkan Allah kepada kita, namun juga menjadikan kita, orang-orang yang telah mengenal Allah ini, sebagai anggota tubuhNya. Setelah bangkit dari kematian dan naik ke surga, kita tidak melihat Kristus secara fisik lagi. Tetapi sekarang Kristus menjadi Kepala dan kita menjadi TubuhNya. Kita & Kristus menjadi tak terpisahkan. Setelah mengenal Allah melalui Kristus, kita tentu perlu untuk terus bertumbuh dalam pengenalan kita akan Dia. Satu-satunya cara untuk bertumbuh adalah dengan mengalami Kristus langsung di dalam TubuhNya, yaitu dalam komunitas sesama anggota Tubuh Kristus, karena Ia adalah Kepala yang mengekpresikan diriNya (melakukan segala aktivitas hidupNya, misalnya mengasihi, menyembuhkan, memulihkan, mengajar, menasihati, memimpin, dsb.) melalui anggota-anggota TubuhNya. Ini berarti, kita semua perlu hidup di dalam komunitas.
Apakah Anda sudah tergabung dalam komunitas sel? Jika belum, segera gabungkan diri Anda dan hiduplah tertanam dalam sebuah komunitas sel. Ingat, tujuannya adalah agar Anda mengalami Kristus & bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus melalui anggota TubuhNya. Jadi Anda tidak bisa hanya menghadiri acara kebaktian di gedung gereja saja, yang tidak memungkinkan terjadinya interaksi antar anggota Tubuh Kristus. Karena, justru dalam interaksi itulah terjadi segala aktivitas Tubuh Kristus.
M-3: Melakukan
1. Apakah Anda sudah tergabung dalam komunitas sel? Jika pernah namun tidak lagi, mengapa tidak lagi? Jika belum pernah, apakah Anda mau melakukannya setelah merenungkan Firman di atas?
2. Jika Anda sudah tergabung dalam komunitas sel, apakah Anda pernah mengalami Kristus di dalam komunitas sel itu? Jika pernah, apakah pengenalan Anda akan Kristus bertumbuh dengan pengalaman itu? Jika belum pernah, apakah yang akan Anda lakukan bersama-sama anggota yang lain agar pengalaman Kristus itu dapat terjadi di tengah-tengah komunitas sel?
M-4: Membagikan
Ceritakan pengalaman Anda hidup dalam komunitas sel kepada keluarga/rekan/sahabat yang belum tergabung di dalamnya. Ajaklah mereka ikut tergabung dalam komunitas sel.

Jumat, 5 Agustus 2011
Mengalami Roh Kudus Dalam Tubuh Kristus (1)
M-1: Menerima
Efesus 1:13-14, Kolose 3:15-16, 1 Korintus 3:3-14, Yohanes 14:15-20
M-2: Merenungkan
Di hari kemarin kita telah memahami 2 rahasia besar yang Allah nyatakan kepada kita. Kita pun telah mengambil komitmen untuk hidup tertanam dalam komunitas sel agar pengenalan kita akan Kristus terus-menerus bertumbuh. Hari ini, Firman yang kita baca menunjukkan peran Roh Kudus bagi kehidupan kita dalam Tubuh Kristus itu.
Di dalam Tubuh Kristus, Roh Kudus bagaikan syaraf-syaraf yang menghubungkan setiap anggota tubuh dengan Kepala dan menghubungkan anggota-anggota tubuh satu sama lain. Ini berarti, setiap pekerjaan Roh Kudus bertujuan untuk melayani kepentingan seluruh Tubuh, bukan hanya kepentingan individu. Mari kita lihat berbagai pekerjaan Roh Kudus yang tercatat di dalam Alkitab.
Roh Kudus membaptis orang-orang percaya ke dalam Tubuh Kristus dan membuat mereka minum dari Roh yang sama (1 Kor. 12:13, Ef. 5:18-19, Kol. 3:16)
Roh Kudus menyadarkan orang-orang percaya akan kehadiran Kristus dalam diriNya serta akan keberadaan diri mereka dalam Tubuh Kristus (Yoh. 14:15-20)
Roh Kudus memanifestasikan karunia-karunia untuk orang-orang percaya saling melayani sebagai sesama anggota dari satu Tubuh Kristus (1 Kor. 12:11 & 14:1-12)
Roh Kudus menyampaikan perkataan Kristus kepada TubuhNya, yaitu jemaat (Wahyu 2:7, 11, 17, 29 & 3:6, 13, 22)
Roh Kudus mempersiapkan Tubuh Kristus sebagai pengantin wanita bagi Kristus dan untuk menggenapi maksud abadi Allah (Ef. 1:13-14, 2:19-20 & 5:25-27).
Untuk mengalami pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus, kita perlu menggabungkan diri dalam komunitas sel, hidup sebagai Tubuh Kristus. Jika kita telah tergabung di dalamnya tetapi belum mengalami pekerjaan Roh Kudus, mungkin kita bisa selama ini berusaha mempraktekkan pekerjaan-pekerjaan tersebut tanpa mengandalkan Roh Kudus. Atau bisa jadi kita belum menyadari bahwa semua pekerjaan ini bertujuan bagi kepentingan Tubuh, bukan kepentingan individu seseorang. Sehingga, walaupun rutin menghadiri pertemuan komunitas sel, cara hidup kita masih independen. Kita mengetahui pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus, namun berusaha mengalaminya untuk kepentingan diri sendiri, bukan untuk kepentingan TubuhNya. Kita lebih peduli terhadap pemulihan hati diri kita, pertumbuhan rohani diri kita, damai sejahtera diri kita, daripada kondisi TubuhNya.
Hari ini, mari pastikan bahwa kita mengalami pekerjaan Roh Kudus karena kita hidup sebagai anggota Tubuh Kristus, bukan demi mencari kepentingan diri sendiri.
M-3: Melakukan
1. Selama Anda tergabung dalam komunitas sel, apakah Anda mengalami pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus? Jika tidak, mengapa?
2. Dalam kehidupan dalam komunitas sel, menurut Anda apakah Anda lebih sering memikirkan kepentingan diri sendiri atau kepentingan TubuhNya? Apa saja contoh-contohnya?
3. Perubahan apa yang perlu Anda lakukan secara pribadi setelah bersaat teduh hari ini?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan & komitmen Anda kepada sesama anggota komunitas sel Anda.

Sabtu, 6 Agustus 2011
Mengalami Roh Kudus Dalam Tubuh Kristus (2)
M-1: Menerima
1 Korintus 3:3-14, Galatia 5:22-23
M-2: Merenungkan
Setelah menjadi orang percaya, Roh Kudus membaptis kita masuk ke dalam Tubuh Kristus. Artinya, kita tidak lagi hidup independen sebagai individu-individu yang terpisah, namun hidup kita yang baru adalah hidup bersama dalam satu Tubuh Kristus. Inilah yang disebut sebagai Manusia Baru, Kristus korporat. Kristus menjadi Kepala & masing-masing orang percaya menjadi anggota TubuhNya.
Tetapi bagaimana caranya kita dapat hidup seperti ini? Bukankah secara logika ini tidak mungkin? Kristus Sang Kepala tidak dapat kita lihat dengan mata jasmani kita, tidak dapat kita temui secara fisik, & kita pun tidak tinggal bersama-sama 24 jam setiap hari dengan sesama anggota TubuhNya. Syukurlah, Roh Kudus melakukan peran yang sangat penting agar gaya hidup Tubuh ini dapat kita lakukan.
Sekali lagi, Roh Kudus berfungsi menghubungkan anggota Tubuh dengan Sang Kepala, serta menghubungkan antar sesama anggota Tubuh. Kita pun telah memahami bahwa dengan demikian, pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus ditujukan untuk melayani kepentingan Tubuh, bukan kepentingan individu salah satu anggota saja. Maka untuk dapat hidup sebagai satu Tubuh Kristus, kita hanya perlu mempraktekkan hal ini.
Dalam komunitas sel di mana kita tergabung, kita perlu senantiasa memberi diri untuk digerakkan oleh Kristus, Kepala kita. Kristuslah yang menggerakkan anggota-anggota TubuhNya untuk saling memperhatikan, saling melayani, saling mengasihi, saling mengajar, dsb. Inilah yang perlu kita lakukan, yaitu gaya hidup “saling”. Ketika kita mempraktekkan gaya hidup “saling” ini, kita mengalami pekerjaan Roh Kudus dalam bentuk karunia-karunia yang Ia manifestasikan dan buah Roh yang tertulis dalam Firman yang kita baca tadi. Hasilnya, Tubuh Kristus, komunitas itu, akan dibangun. Ia akan bertumbuh semakin sehat, karena tiap anggotanya tidak mengutamakan kepentingan individu, melainkan mempraktekkan gaya hidup “saling”.
Rindukah Anda agar komunitas sel di mana Anda berada dibangun? Praktekkanlah gaya hidup “saling” terhadap sesama anggota TubuhNya.
M-3: Melakukan
1. Dalam komunitas sel Anda, apakah setiap anggotanya terbiasa mempraktekkan gaya hidup “saling”? Apakah saling melayani, saling mengasihi, saling mengajar, saling memberi, dsb, terjadi dalam komunitas sel Anda?
2. Apa yang akan Anda lakukan untuk memulai gaya hidup “saling” dalam komunitas sel Anda?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan & komitmen Anda kepada salah satu anggota komunitas sel Anda.

Minggu, 7 Agustus 2011
Mengalami Roh Kudus Dalam Tubuh Kristus (3)
M-1: Menerima
Mazmur 133:1-3, Kolose 3:15-16, 1 Yohanes 2:26-27
M-2: Merenungkan
Dalam hidup kita yang baru sebagai satu Tubuh Kristus, kita telah belajar untuk mempraktekkan gaya hidup “saling”. Kita mulai membiasakan diri saling mengasihi, saling melayani, saling mengajar, saling memberi, dsb dalam komunitas sel di mana kita berada. Dengan gaya hidup “saling” ini, pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus terjadi dengan maksimal untuk melayani kepentingan Tubuh, sehingga komunitas sel kita sebagai TubuhNya pun bertumbuh semakin sehat.
Hari ini kita melihat dari ayat Firman Tuhan yang kita baca, bahwa Roh Kudus juga memberikan pengurapan kepada anggota-anggota Tubuh Kristus. Pengurapan Roh Kudus tampaknya tidak asing bagi banyak di antara kita. Seringkali, kita sebagai orang Kristen, ingin menerima pengurapan khusus agar kita sukses dalam usaha/pekerjaan/studi, agar kita memiliki kuasa yang hebat dalam pelayanan, atau kepentingan-kepentingan pribadi lainnya. Kita mencari para pendeta atau hamba Tuhan yang terkenal untuk menumpangkan tangan dan mendoakan kita. Lalu setelah “diberi” pengurapan ini, kita merasa lebih hebat, lebih sukses dan lebih rohani. Kita pun tidak merasa perlu untuk belajar lebih lanjut dari sesama anggota TubuhNya, kita merasa bisa belajar sendiri dengan pengurapan yang diterima itu.
Menerima pengurapan Roh Kudus melalui penumpangan tangan seorang pendeta tentu tidaklah salah. Namun sebenarnya pengurapan ini tidak perlu dikejar, bahkan tidak boleh dikejar untuk kepentingan pribadi. Pengurapan ini sebenarnya telah tersedia dalam Tubuh Kristus. Yohanes menulis dalam suratnya yang kita baca hari ini, bukan kepada individu orang percaya, melainkan kepada kumpulan jemaat, yaitu Tubuh Kristus. Ia menyebutkan bahwa pengurapan sudah tersedia dalam TubuhNya, tidak perlu dicari-cari ke luar. Roh Kudus telah mengurapi masing-masing anggota Tubuh Kristus untuk saling mengajar, saling memperlengkapi & saling menasihati. Itu sebabnya, pertumbuhan setiap anggota Tubuh akan terjadi ketika gaya hidup “saling” ini dilakukan. Dengan sendirinya, Tubuh itu pun bertumbuh.
Jadi, bagaimana caranya menerima pengurapan ini? Sederhana saja, berikan diri Anda untuk diajar, dinasihati & diperlengkapi oleh sesama anggota TubuhNya. Dalam komunitas sel, carilah orang-orang yang telah dikenali memiliki karunia tertentu, lalu belajarlah kepadanya. Dari orang yang berkarunia guru, belajarlah lebih dalam tentang Firman Tuhan dan belajarlah mempraktekkan karunia mengajar. Dari orang yang berkarunia melayani, belajarlah untuk lebih rendah hati dan rela bekerja keras tanpa hitung-hitungan. Dari orang yang berkarunia memberi, belajarlah untuk lebih bermurah hati dan belajarlah mengelola keuangan agar Anda selalu bisa memberi. Dari orang yang berkarunia memimpin, belajarlah tentang kepemimpinan dan belajarlah dari hidupnya yang dipimpin oleh Kristus. Berinisiatiflah untuk diperlengkapi, maka Anda akan menerima pengurapan itu.
M-3: Melakukan
1. Dalam komunitas sel Anda, siapakah anggota yang memiliki karunia tertentu yang dapat memperlengkapi Anda? Karunia apakah itu dan apa yang paling ingin Anda pelajari dari karunia itu?
2. Apa yang akan Anda lakukan untuk mulai diperlengkapi oleh orang tersebut?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan & komitmen Anda kepada salah satu anggota komunitas sel Anda.

Reference : Abbalove Ministry Daily bread

Senin, 8 Agustus 2011
Mengenal Seluruh Kebenaran Oleh Roh Kudus (1)
M-1: Menerima
Yohanes 16:7-15
M-2: Merenungkan
Dalam perjalanan kita mengikut Kristus, kita telah belajar untuk hidup sebagai anggota TubuhNya. Kita membiasakan diri untuk bergaya hidup “saling” dalam komunitas sel, agar kita bertumbuh dalam pengenalan kita akan Sang Kepala, yaitu Kristus sendiri. Roh Kudus menolong kita untuk mengenal Kristus melalui kehidupan dalam TubuhNya. Kemudian dari Firman yang kita baca hari ini, kita belajar mengenai peran Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran. Allah mengutus Roh Kudus ini untuk menolong kita, anggota-anggota Tubuh Kristus, untuk mengenalNya secara utuh.
Tanpa sadar, seringkali kita sebagai orang Kristen mengenal Kristus belum secara utuh. Kita mungkin mengenal Kristus sebagai Penolong yang tepat waktu, murah hati, dan selalu peduli, karena Ia menolong kita saat kita terbelit masalah keuangan. Namun kita belum mengenal Dia sebagai Guru yang mengajarkan cara pengelolaan keuangan yang benar dan sebagai Raja yang mendisiplin kita agar bertobat dari kebiasaan-kebiasaan buruk kita dalam hal keuangan. Kita mungkin mengenal Kristus sebagai Penyembuh yang berkuasa melakukan mujizat, karena Ia menyembuhkan kita dari penyakit yang berat. Namun kita belum mengenal Dia sebagai Pelatih yang menginginkan kita berlatih melakukan gaya hidup sehat dan sebagai Allah yang menginginkan kita untuk menjaga tubuh kita sebagai BaitNya.
Kristus sebagai Penolong, sebagai Penyembuh, ataupun yang lain-lainnya, adalah suatu fakta. Namun fakta bukanlah seluruh kebenaran yang utuh. Sifat Kristus sebagai ini dan itu adalah berbagai sisi dari PribadiNya yang utuh. Kita perlu mengenal Pribadi Kristus secara utuh, mengenal seluruh Kebenaran itu.
Kata Bahasa Yunani untuk “kebenaran” adalah “aletheia”, yang berarti “realitas”. Ini maknanya sangat luas. Kebenaran bukan sekedar urusan benar atau salah secara moral, namun seluruh realitas yang utuh, walau tidak dapat kita lihat ataupun kita pahami. Artinya, mengenal Kristus bukan hanya sekedar berarti tahu apa yang benar dan salah, namun juga bertumbuh untuk mengenal seluruh sisi PribadiNya. Jika pengenalan kita ini terus bertumbuh, fakta-fakta yang kita pahami akan semakin selaras dengan kebenaran yang utuh itu.
Bagaimanakah pengenalan Anda akan Kristus selama ini? Untuk mengenal Kristus secara utuh, kita membutuhkan peran Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran. Jika mata rohani kita dibukakan oleh Roh Kudus, maka kita akan mampu mengenal Kristus secara utuh. Karena itulah, kita perlu senantiasa berdoa agar Roh Kebenaran ini berperan dalam hidup kita, membukakan mata rohani kita sekaligus mengajar kita akan seluruh kebenaran melalui gaya hidup “saling” dalam komunitas di mana kita berada.
M-3: Melakukan
1. Sebagai apakah Anda mengenal Kristus selama ini? Sisi-sisi Kristus yang manakah yang selama ini Anda alami?
2. Hal-hal apa yang akan Anda lakukan agar pengenalan Anda akan Kristus bertumbuh semakin utuh?
M-4: Membagikan
Ceritakan pengalaman-pengalaman tertentu yang membentuk pengenalan Anda akan Kristus kepada anggota-anggota komunitas sel di mana Anda berada. Mintalah mereka juga menceritakan pengalaman mereka kepada Anda, agar pengenalan masing-masing bertumbuh semakin utuh.

Selasa, 9 Agustus 2011
Mengenal Seluruh Kebenaran Oleh Roh Kudus (2)
M-1: Menerima
Ibrani 11:1-3
M-2: Merenungkan
Bertumbuh dalam pengenalan akan kebenaran yang utuh adalah suatu proses. Proses ini tampaknya tidak mudah, namun di sinilah Roh Kudus berperan menolong kita sebagai Roh Kebenaran. Ayat Firman yang kita baca hari ini berkata bahwa apa yang kita lihat terjadi dari apa yang tidak kita lihat. Ini berarti, apa yang kita alami dalam hidup kita sehari-hari di dunia ini, semuanya berasal dari suatu “alam” yang tidak kelihatan, yaitu alam rohani. Semua hal yang kita peroleh sebagai pemberian Allah dalam hidup kita, diawali dari diriNya sendiri di alam rohani.
Mengapa demikian? Allah sudah ada sejak sebelum segalanya ada. Sejak semula, Ia menciptakan dunia dan segala isinya dari FirmanNya. Inilah yang disebut dengan realitas kebenaran yang utuh. Allah yang ada sejak kekekalan, tidak dapat kita jumpai secara fisik dengan mata jasmani kita, karena Ia berada di alam rohani. Ini bukan berarti kita tidak dapat berhubungan dengan Allah, namun justru sebagai orang-orang yang telah mengalami kelahiran baru, Roh Kebenaran itu menolong kita untuk melihat Allah dengan mata iman. Tanpa mata iman, kita tidak dapat melihat Allah dan segala yang dikerjakanNya bagi hidup kita di alam rohani.
Saat ini, apa yang sedang Anda butuhkan di alam jasmani? Dalam kehidupan Anda sebagai anggota Tubuh Kristus, hal-hal apa yang sedang Anda perlukan untuk Allah kerjakan? Apakah komunitas sel Anda perlu bertumbuh lebih mengenal Kristus? Apakah anggota-anggotanya perlu melakukan pendamaian atau penyelesaian atas konflik? Perlu dipulihkan secara keuangan? Perlu disembuhkan dari sakit-penyakit? Solusi dari semua ini bukanlah sekedar aktivitas-aktivitas “rohani” yang kita lakukan. Anggota-anggota Tubuh Kristus dalam komunitas dipulihkan, berubah, dan bertumbuh bukan karena kita berdoa, menyembah Tuhan, bersaksi, mengajar, dsb. Namun semua aktivitas ini haruslah lahir dari realitas Allah sendiri, dari kebenaran yang utuh di alam rohani. Inilah yang perlu kita tangkap dengan pertolongan Roh Kebenaran.
Apakah ini berarti kita tidak perlu melakukan aktivitas-aktivitas tadi dalam komunitas sel? Tentu saja perlu, namun kita perlu memastikan bahwa kita mengandalkan Roh Kebenaran itu. Kita perlu mencari Allah dulu, meminta Roh Kebenaran membukakan mata rohani kita senantiasa untuk mengenal kebenaran yang utuh itu, sehingga kita dapat bertindak dan melakukan bagian kita menurut kebenaran itu, bukan dari diri kita sendiri. Bukankah kita seringkali terbiasa untuk langsung melakukan bagian kita tanpa mencari pertolongan dari Roh Kebenaran? Jika ada yang sakit, kita langsung menumpangkan tangan dan berpikir bahwa dia pasti langsung sembuh. Jika ada yang kekurangan, kita langsung memberikan bantuan keuangan sekadarnya dan berpikir bahwa masalahnya langsung terselesaikan. Ini semua baik, namun kita harus melatih diri kita untuk mencari realitas kebenaran yang utuh itu sebelumnya, karena Ia yang tidak terlihat itu adalah sumber dari segala sesuatu yang kelihatan. Mari kita latih mata iman kita!
M-3: Melakukan
1. Apa yang biasanya Anda lakukan jika Anda atau anggota komunitas sel Anda mengalami masalah atau kebutuhan tertentu?
2. Apa yang akan Anda lakukan agar terbiasa untuk melatih mata iman Anda?
M-4: Membagikan
Ceritakan kebiasaan Anda sebelumnya & hasil perenungan Anda hari ini kepada sesama anggota komunitas sel Anda.

Rabu, 10 Agustus 2011
Mengenal Seluruh Kebenaran Oleh Roh Kudus (3)
M-1: Menerima
Yohanes 14:6-7, Kolose 3:1-4
M-2: Merenungkan
Apa yang muncul di pikiran Anda ketika mendengar kata “kebenaran”? Seringkali, banyak di antara kita yang berpikir bahwa kebenaran adalah daftar peraturan mengenai apa yang benar dan apa yang salah, apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Padahal, kebenaran yang sesungguhnya adalah seorang Pribadi, yaitu Kristus. Ia berkata, “Akulah kebenaran..” (Yoh. 14:6). Kristuslah realitas ini, Sang Kebenaran yang mengatasi dan mengawali segala sesuatu. TanpaNya, tidak ada sesuatu pun yang terjadi atau ada. Ini berarti Allah tidak memberikan hal-hal atau benda-benda yang kita butuhkan ke dalam hidup kita, namun Ia memberikan Kristus sebagai hidup kita yang baru. Dengan Kristus sebagai hidup kita yang baru, Sumber dari segala sesuatu itu telah tersedia bagi kita.
Semua hal yang kita butuhkan: pikiran yang penuh hikmat dan kepandaian, berkat keuangan, tubuh yang sehat, kekudusan hidup, sukacita di hati, damai sejahtera, atau apapun, telah ada di dalam Kristus, Sang Kebenaran itu. Artinya, Kristus tidak memberikan sukacita kepada kita, namun Ia menjadi sukacita kita. Kristus tidak memberikan kekudusan kepada kita, namun Ia menjadi kekudusan kita. Kristus tidak memberikan hikmat kepada kita, namun Ia menjadi hikmat kita. (1 Kor. 1:30).
Inilah sebabnya, Firman mengajar kita untuk mencari “perkara yang di atas, di mana Kristus ada, ... bukan yang di bumi..” (Kolose 3:1-4). Mencari perkara yang di atas artinya melihat hidup kita sebagaimana Allah melihatnya dari alam rohani, yaitu Kristus sebagai hidup kita yang baru. Ini tidak dapat kita lakukan tanpa pertolongan Roh Kudus, yaitu Roh Kebenaran itu. Di sinilah Roh Kebenaran berperan.
Bagaimana caranya menerima pertolongan Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran? Apapun yang sedang Anda butuhkan, pandanglah Kristus sebagai hidup Anda, maka Roh Kebenaran akan membukakan mata rohani Anda bahwa Sang Kebenaran yang adalah Sumber dari segala sesuatu itu telah Anda miliki. Jika Anda melakukan hal ini terus-menerus, mata iman akan dilatih lebih peka lagi. Sehingga, Anda akan terbiasa mengandalkan Kristus dalam apapun yang hidup Anda butuhkan.
M-3: Melakukan
1. Hal apakah yang paling Anda butuhkan saat ini? Hal apakah yang paling dibutuhkan oleh anggota-anggota komunitas sel Anda saat ini?
2. Seberapa seringkah Anda menyadari bahwa Kebenaran sebagai Sumber segala sesuatu itu telah menjadi hidup Anda sendiri? Jika Anda belum menyadarinya, apa yang akan Anda lakukan untuk melatih kesadaran ini?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan & komitmen Anda kepada anggota-anggota komunitas sel Anda.

Kamis, 11 Agustus 2011
Kristus Kebenaran Kita (Bagian 1)
M-1: Menerima
Galatia 2:19-20 & Yohanes 3:30
M-2: Merenungkan
Seorang pria datang kepada pemimpinnya dan berkata, “Saya merasa hidup saya sangat mengecewakan Tuhan dan sesama. Saya telah berusaha selama bertahun-tahun untuk berubah menjadi seperti Kristus, tetapi malah tak sedikitpun berubah. Saya berusaha sabar, hidup kudus, jujur, tidak marah-marah, tetapi semuanya gagal total.”
Seorang wanita menceritakan kondisi yang hampir sama, “Saya benar-benar putus asa, rasanya saya adalah orang Kristen yang paling jahat. Saya mencoba mengubah kelakuan saya yang kasar, emosional, suka menghakimi, bergosip, dan berbohong. Hasilnya sia-sia. Padahal saya bukan orang yang malas berjuang. Saya sungguh-sungguh berjuang untuk berubah selama 20 tahun, tapi selalu gagal. Apakah ada harapan bagi saya?”
Kisah dua orang di atas mungkin merupakan kisah kegagalan banyak di antara kita juga. Kita berusaha untuk menang dari dosa-dosa tertentu, berusaha untuk hidup kudus, berusaha untuk mengubah karakter kita, namun selalu gagal. Apa yang salah dengan berbagai usaha kita itu? Mengapa kita tak kunjung berhasil untuk berubah?
Ingatlah, Kristus telah menjadi DNA kita. Sementara semua agama dan filsafat mengajarkan kita untuk berubah dengan kekuatan diri sendiri, kekristenan yang benar justru memberitahukan bahwa Kristus telah menjadi hidup kita yang baru. Yang perlu kita lakukan bukanlah berusaha mengubah diri kita menggunakan kekuatan sendiri, namun membiarkan Kristus menjalankan hidup kita. Jadi, berhentilah merasa frustrasi dengan kegagalan Anda untuk berubah, dan mulailah membiasakan diri untuk bertanya dalam setiap hal yang Anda lakukan: “Apakah saya atau Kristus yang sedang menjalankan kehidupan saya ini?”. Kemudian, selamat menikmati perubahan-perubahan yang Ia kerjakan dalam hidup Anda.
M-3: Melakukan
1. Melihat perjalanan kekristenan Anda, seringkah Anda merasa frustrasi karena gagal berubah? Dalam hal-hal apakah kegagalan itu terjadi?
2. Pernahkah Anda bertanya: “Apakah saya atau Kristus yang sedang menjalankan kehidupan saya ini?” Bagaimana Anda akan mempraktekkan kebiasaan baru ini? Siapa yang akan Anda minta untuk mengingatkan Anda?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan Anda kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda, lalu mintalah mereka mengingatkan Anda untuk selalu memastikan bahwa Kristus yang menjalankan hidup Anda.

Jumat, 12 Agustus 2011
Kristus Kebenaran Kita (Bagian 2)
M-1: Menerima
Yohanes 8:31-36
M-2: Merenungkan
Setiap perubahan dan kemenangan hidup hanya dapat kita alami oleh kuasa kebenaran, bukan oleh kekuatan kita sendiri. Itu sebabnya, perjuangan untuk membebaskan diri sendiri dari dosa dan kebiasaan buruk tidak pernah membuahkan hasil, sebaliknya makin membuat kita frustrasi. Syukurlah, Kristus yang adalah hidup kita yang baru itu menjadi Kebenaran kita. Ayat yang kita baca hari ini berkata bahwa kebenaran itu akan memerdekakan kita. Wah, dahsyat sekali! Apa artinya? Kebenaran seperti apa yang memerdekakan kita ini?
“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Yoh. 8:36). Untuk mengalami kemerdekaan oleh Kebenaran ini, kita perlu tetap dalam Firman dan mengetahui/mengenal Kebenaran itu. Ini artinya, kita perlu membaca, mempelajari, merenungkan dan mempraktekkan Firman senantiasa, baik secara pribadi maupun bersama-sama dalam komunitas sel (Tubuh Kristus). Tanpa melakukan hal-hal ini, kita tidak akan pernah mengetahui/mengenal Kebenaran itu, padahal kita perlu mengetahuinya untuk bisa dimerdekakan. Ini juga berarti hidup kita tetap dalam Firman. Apapun yang kita lakukan, kita mengandalkan Firman untuk menuntun sikap, pikiran, perasaan, maupun tindakan kita. Bukan kita yang menjalankan hidup kita dengan kekuatan sendiri, namun Firman itulah yang telah mengambil alih hidup kita dan menjalankannya. Ingat, Roh Kebenaran akan berperan membawa kita semakin mengenal Kebenaran itu. Ketika inilah kita akan mengalami kemerdekaan yang sejati, seperti yang Yesus katakan: “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” (Yoh. 8:36).
Kemerdekaan apapun yang sedang Anda butuhkan saat ini, jangan andalkan kekuatan sendiri untuk mendapatkannya. Jangan andalkan pengalaman yang lalu, program-program atau kegiatan-kegiatan agamawi, “rumus-rumus” atau aturan-aturan yang tampaknya rohani, pendeta-pendeta yang terkenal, atau apapun. Andalkan Kristus sendiri, Sang Kebenaran yang telah mengambil alih hidup Anda. Kunci kemerdekaan hidup kita adalah mengizinkan Dia memerdekakan kita.
M-3: Melakukan
1. Kemerdekaan dalam hal apakah yang sedang paling Anda butuhkan? Apa yang telah Anda lakukan untuk mendapatkan kemerdekaan itu?
2. Seberapa sering Anda merenungkan dan mempraktekkan Firman? Bandingkan hidup Anda ketika Anda sering & rutin merenungkan Firman dengan ketika Anda tidak melakukannya. Apa bedanya?
3. Perubahan apa yang akan Anda lakukan sehari-hari dalam cara Anda memperlakukan Firman?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan Anda kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda, lalu ajaklah salah satu orang yang mendengar cerita Anda ini untuk saling mengingatkan dalam merenungkan & mempraktekkan Firman secara rutin.

Sabtu, 13 Agustus 2011
Kristus Kebenaran Kita (Bagian 3)
M-1: Menerima
Yakobus 1:22-25 & Ibrani 11:3
M-2: Merenungkan
Apapun yang Allah berikan bagi hidup kita, pemulihan hati, berkat keuangan, perubahan karakter/emosi, kemenangan dari kebiasaan buruk, dsb, selalu berawal dari Kebenaran, yaitu diriNya sendiri. Ketika kita mengalaminya dalam hidup kita, itu berarti hal-hal itu sudah bergerak dari alam rohani ke alam jasmani kita. Apa yang tidak kita lihat mendahului apa yang dapat kita lihat.
Ketika kita belajar untuk hidup tetap dalam Kebenaran, kita tidak bisa hanya membaca dan merenungkan Firman setiap hari. Kita perlu mempraktekkannya. Memang awalnya kita mengetahui Kebenaran dari Firman yang kita baca dan renungkan, namun itu semua tidak akan berguna jika kita tidak melakukannya. Inilah yang dimaksud dengan mengizinkan Kebenaran itu menjalankan hidup kita. Kita tidak lagi hidup berdasarkan apa yang baik dan benar menurut kita, namun kita mengizinkan Firman untuk mengambil alih pikiran, perasaan, sikap dan tindakan kita. Kita melakukan saja apa yang Firman tuntun bagi hidup kita. Inilah yang dimaksud dengan Kebenaran yang menjadi hidup kita yang baru.
Mungkin sesekali kita masih terjatuh dalam pilihan-pilihan yang salah. Kita lupa untuk melakukan Firman, kita lupa untuk mengandalkan Kristus, kita berusaha dengan kekuatan kita sendiri menggunakan berbagai cara yang tampaknya rohani, lalu kita pun gagal. Tidak apa-apa. Kembalilah hidup dengan kekuatan Kristus. Izinkan Dia menjalankan hidup kita, lakukan tuntunan Firmannya, maka satu per satu aspek hidup kita akan mengalami kemerdekaan yang sejati dan menerima segala hal yang Allah sediakan.
M-3: Melakukan
1. Dalam merenungkan Firman sehari-hari, seberapa sering Anda melakukan tuntunan Firman yang Anda terima melalui perenungan itu? Apakah Anda lebih sering berhenti setelah merenungkannya saja?
2. Setelah merenungkan Firman, hal apa yang Roh Kebenaran ingatkan untuk Anda lakukan hari ini? Bagaimana Anda akan melakukan tuntunan Firman itu?
M-4: Membagikan
Ceritakan kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda, bagian mana dari Firman yang Anda lakukan hari ini.

Minggu, 14 Agustus 2011
Kristus Kebenaran Kita (Bagian 4)
M-1: Menerima
Yohanes 17:22-24
M-2: Merenungkan
Dari saat teduh selama ini, kita telah mengalami berbagai perubahan, pemulihan, dan kemerdekaan ketika Kristus Sang Kebenaran itu menjalankan hidup kita. Kita pun telah belajar untuk senantiasa tinggal tetap dalam Firman, agar kemerdekaan itu terus-menerus kita alami. Hari ini, kita melihat bahwa Kristus menginginkan agar “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu...” (Yoh. 17:23). Apakah maksudnya?
Tujuan Kristus datang ke dunia adalah membawa pribadi Allah untuk berdiam di antara kita, orang-orang percaya. Seperti Allah Tritunggal mempraktekkan gaya hidup yang “saling tinggal” (Bapa di dalam Yesus, Yesus di dalam Bapa), demikian juga Kristus ingin agar kita bergaya hidup “saling tinggal”. Allah di dalam kita dan kita di dalam Dia. Bagaimana caranya? Bukankah kita tidak bisa menjumpai Allah secara fisik di alam jasmani kita? Ingat, kita masing-masing adalah anggota TubuhNya. Kristus tidak bisa dilihat atau dialami secara utuh jika kita tidak hidup sebagai Tubuh Kristus dalam komunitas sel, di mana Kristus menjadi Kepala dan setiap anggota tubuh berfungsi dan menerapkan gaya hidup “saling”, termasuk “saling tinggal”.
Jadi apa artinya Allah di dalam kita dan kita di dalam Dia? Artinya adalah kita mempraktekkan gaya hidup “saling tinggal” di dalam komunitas sel. Kristus, Allah sendiri, tinggal di dalam TubuhNya, dan kita anggota TubuhNya, tinggal di dalam Dia. Dengan demikian, kita dapat memandang kemuliaanNya senantiasa. Karena di manapun, kita hidup sebagai anggota TubuhNya, kita tinggal dalam TubuhNya. Kita bukan tinggal dalam TubuhNya saat diadakan pertemuan komsel 2-3 jam per minggu, tapi setiap saat kita adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Tubuh Kristus di komunitas sel kita. Kapanpun, jika ada salah satu anggota TubuhNya yang mengalami penderitaan, seluruh Tubuh akan ikut merasakannya. Jika ada salah satu anggota TubuhNya yang mengalami kemenangan, seluruh Tubuh akan ikut bersukacita. Itulah gaya hidup “saling tinggal” dalam Tubuh Kristus. Sudahkah Anda mengalaminya?
M-3: Melakukan
1. Bagaimana gaya hidup Anda dalam komunitas sel selama ini? Apakah Anda telah mempraktekkan gaya hidup “saling tinggal” bersama-sama dengan anggota TubuhNya yang lain?
2. Apa yang akan Anda lakukan untuk mempraktekkan gaya hidup “saling tinggal” dalam komunitas sel?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan dan komitmen Anda kepada anggota-anggota komunitas sel Anda.

Reference : Abbalove Ministry Daily bread

Senin, 15 Agustus 2011
Pertukaran Yang Radikal (Bagian 1)
M-1: Menerima
Galatia 2:19-20 & Roma 6:1-7
M-2: Merenungkan
Di minggu-minggu sebelumnya kita telah berlatih untuk tidak lagi hidup dengan kekuatan diri kita sendiri, namun mengizinkan Kristus yang menjalankan hidup kita. Beberapa hari ini kita akan melihat lebih jelas proses yang Kristus kerjakan dalam hidup kita agar hal ini terjadi.
Seperti Paulus, saat kelahiran baru kita sebenarnya mengalami suatu pertukaran hidup. Hidup kita ditukar dengan hidup Kristus. Proses pertukaran ini terjadi dalam 3 tahap, dan yang pertama adalah kematian kita melalui salib Kristus. Kristus mati bukan untuk diriNya sendiri, namun Ia mati agar hidup kita yang lama ikut mati bersamaNya. Mengapa hidup kita yang lama perlu mati? Karena ia tidak dapat memenuhi tuntutan kebenaran, sedangkan Allah ingin “saling tinggal” dengan kita dalam Kebenaran. Satu-satunya cara adalah jika hidup kita yang lama mati. Inilah yang terjadi di kayu salib. Salib Kristus mematikan hidup kita yang lama.
Masalahnya sekarang, apakah hidup kita yang sekarang berjalan sesuai dengan kebenaran ini? Apakah hidup kita yang lama ini benar-benar sudah mati? Jika kita masih berusaha hidup dengan kekuatan kita sendiri, berjuang mencapai kebenaran dengan kesanggupan, pengertian dan cara-cara kita sendiri, ini artinya kita sedang berusaha membangkitkan kembali hidup kita yang lama. Berhentilah melakukannya. Kita tidak akan mungkin berhasil melakukannya, karena memang Kristus telah mematikannya di kayu salib.
M-3: Melakukan
1. Hari-hari ini, apakah Anda sedang berjuang untuk melakukan suatu kebenaran tertentu? Berhasilkah Anda melakukannya?
2. Menurut Anda, dalam melakukan kebenaran itu, apakah Anda sedang berjuang menggunakan hidup Anda yang lama atau Anda telah mengizinkan Kristus yang bekerja dalam hidup Anda?
M-4: Membagikan
Ceritakan perjuangan Anda kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda.

Selasa, 16 Agustus 2011
Pertukaran Yang Radikal (Bagian 2)
M-1: Menerima
Galatia 2:19-20 & Roma 8:1-4
M-2: Merenungkan
Seperti yang sudah kita pelajari melalui saat teduh yang lalu, proses pertukaran hidup kita dengan hidup Kristus terjadi dalam beberapa tahap. Setelah hidup kita yang lama mati melalui salib Kristus, tahap yang berikutnya adalah hidup Kristus lahir di dalam kita. Inilah yang dikatakan dalam ayat yang kita baca: “...bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal. 2:20). Apa artinya?
Banyak orang Kristen tidak menyadari betapa tidak mungkinnya mereka memenuhi tuntutan kebenaran. Karena itu, mereka masih berusaha melakukannya dengan kekuatan mereka sendiri. Akibatnya, Kristus mengizinkan mereka gagal selama sekian lama, kadang sampai belasan atau puluhan tahun, sampai mereka menyerah dan mengizinkan Kristus mengambil alih hidupnya. Di titik inilah baru kita akan berhasil hidup benar, karena Kristus yang adalah Sang Kebenaran itu memenuhi tuntutan kebenaran dengan sempurna.
Pergumulan kita untuk hidup benar seringkali berputar-putar di tempat. Kita jatuh dalam dosa, lalu berkomitmen dan berjuang sungguh-sungguh untuk bertobat, lalu berhasil mengalami kemenangan dan perubahan untuk sementara waktu, kemudian kembali gagal dan jatuh dalam dosa lagi. Mari hari ini kita menyadarinya kembali, keberhasilan kita bukan terletak pada seberapa kita sungguh-sungguh melawan dosa dan berbagai kebiasaan buruk dengan kekuatan kita sendiri, melainkan pada seberapa kita menyerah kepada Kristus dan mengizinkanNya mengambil alih hidup kita.
M-3: Melakukan
1. Proses perjuangan untuk menang dari dosa atau kebiasaan buruk apakah yang sedang Anda alami? Sudah berapa lama perjuangan Anda berlangsung? Bagaimana perasaan Anda mengenai hal ini?
2. Relakah Anda menyerahkan diri kepada Kristus serta mengizinkanNya menjalankan hidup Anda?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan Anda hari ini kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda.

Rabu, 17 Agustus 2011
Pertukaran Yang Radikal (Bagian 3)
M-1: Menerima
Galatia 2:19-20, Yohanes 15:4-5 & 16:13-15
M-2: Merenungkan
Melalui saat teduh hari ini, mari kita belajar lebih lanjut tentang proses pertukaran hidup kita dengan hidup Kristus. Bagaimanakah hidup kita yang lama ditukar dengan Kristus sebagai hidup kita yang baru? Setelah hidup kita yang lama mati melalui salib Kristus lalu hidup Kristus lahir di dalam kita, tahap yang berikutnya adalah kita hidup baru oleh iman dalam Kristus. Galatia 2:20 berkata: “...hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah...”. Yang dimaksud dengan hidup oleh iman dalam Anak Allah di sini bukanlah sekedar kita percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, melainkan iman yang mempercayai bahwa Kristus, Sang Anak Allah itu, hidup di dalam kita dan menjalankan hidup kita yang baru. Apakah ini mungkin? Tentu saja, karena kita tidak lagi menggunakan iman manusiawi kita lagi, melainkan iman Kristus yang ada di dalam kita.
Ketika kita merenungkan dan memahami Firman ini, Roh Kebenaran itu bekerja dan Firman itu menjadi iman Kristus di dalam kita. Iman inilah yang membuat kita berhasil hidup benar, karena sebenarnya Kristuslah yang sedang menjalankan hidup kita, bukannya kita sendiri lagi yang berusaha. Kristus telah menjadi hidup kita yang baru.
Sejak kelahiran baru, kita dan Kristus adalah satu. Pertukaran telah terjadi. Latihlah mata iman Anda untuk melihat hal ini, bahwa sekarang kita ada di dalam Kristus dan Ia ada di dalam kita. Maka apapun yang Anda pikirkan, rasakan, dan lakukan, akan diubah menjadi selaras dengan hidup Kristus sendiri. Ingat, sekarang Kristus yang hidup melalui hidup Anda, bukan diri Anda sendiri lagi.
M-3: Melakukan
1. Seberapa sering Anda menyadari bahwa Anda dan Kristus adalah satu?
2. Amatilah pikiran, perasaan, sikap dan tindakan-tindakan Anda dalam beberapa hari ini. Apakah Anda lebih sering berusaha dengan hidup Anda yang lama atau hidup oleh iman dalam Kristus?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan Anda hari ini kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda.

Kamis, 18 Agustus 2011
Melihat Kebenaran Yang Utuh Melalui Ujian Iman (Bagian 1)
M-1: Menerima
1 Petrus 1:3-7 & 2 Korintus 5:7
M-2: Merenungkan
Agar pertukaran yang terjadi melalui karya salib Kristus dapat kita alami dalam hidup kita sehari-hari, kita membutuhkan iman. Sebenarnya, iman Kristus ini telah ada di dalam kita sejak kita lahir baru. Namun, seringkali kita tidak menyadarinya, sehingga berjuang dan bergumul dengan kekuatan kita sendiri. Di saat-saat seperti ini, yang terjadi bukanlah bahwa kita tidak memiliki iman Kristus, melainkan iman kita perlu dimurnikan.
Saat kita melihat dengan mata jasmani kita, kita akan menemukan bahwa diri kita masih penuh dengan kelemahan, dosa serta kebiasaan buruk. Kita pun merasa perlu berjuang habis-habisan untuk berubah dari semua itu. Saat itulah, iman Kristus yang di dalam kita tidak bekerja, karena kita “memilih” untuk hidup dengan kekuatan kita sendiri. Itu sebabnya perlu ada pemurnian, agar iman Kristuslah yang bekerja dalam hidup kita setiap hari, bukan kepercayaan manusiawi kita sendiri. Pemurnian ini akan melatih kita untuk senantiasa menggunakan mata iman kita, untuk melihat bahwa Kristuslah hidup kita yang baru, bahwa sumber dari segala yang kita butuhkan (hikmat, kebenaran, kekudusan, kelimpahan, dsb.) sudah ada di dalam kita. Pemurnian inilah yang disebut dengan ujian iman.
Kepercayaan manusiawi kita tidak akan membuat kita mengalami hidup yang berkemenangan. Mata imanlah yang akan membawa kita melihat Kristus sebagai hidup kita yang baru, hidup yang serba berkemenangan. Untuk mengalami hal ini, berikan diri Anda mengalami ujian iman yang Allah izinkan bagi Anda.
M-3: Melakukan
1. Situasi apakah yang sedang Anda alami hari-hari ini? Menurut Anda, apakah situasi itu merupakan ujian iman?
2. Amatilah diri Anda dalam situasi hari-hari ini. Apakah pengaruhnya bagi Anda? Apakah Anda jadi lebih banyak menggunakan mata iman Anda ataukah Anda justru makin terpuruk dan frustrasi dalam pergumulan Anda?
M-4: Membagikan
Ceritakan pengalaman ujian iman Anda kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda, lalu ceritakan juga pengaruhnya bagi diri Anda.

Jumat, 19 Agustus 2011
MELIHAT KEBENARAN YANG UTUH MELALUI UJIAN IMAN (Bagian 2)
M-1: Menerima
1 Petrus 1:3-7 & Yesaya 48:10
M-2: Merenungkan
Apapun ujian iman yang sedang kita alami saat ini, sadarilah bahwa tujuannya bukanlah untuk Tuhan, melainkan untuk diri kita sendiri. Dengan ujian iman, Allah sedang memurnikan iman kita, agar kita tidak lagi hidup dengan kepercayaan manusiawi kita, namun dengan iman Kristus di dalam kita, sehingga kita akan “..memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya..” (1 Pet. 1:7). Inilah tujuan yang pertama dan yang utama dari ujian iman: memurnikan iman kita.
Mengapa iman kita perlu dimurnikan? Kita telah mengetahui bahwa iman Kristus ada di dalam kita, dan bahwa kita seharusnya hidup dengan iman Kristus itu. Namun seringkali iman Kristus itu kita gunakan bercampur dengan keinginan atau ambisi kita, yang semuanya berdasarkan kepercayaan manusiawi kita. Ini bukan saja tidak ada gunanya, tetapi juga mendatangkan kegagalan dan keputusasaan pada hidup kita. Bukan ini yang Allah inginkan. Allah ingin kita mengalami kehidupan yang baru oleh Kristus, kehidupan yang baru sebagai anggota TubuhNya, yang sehat, berfungsi, berkemenangan, dan berdampak. Untuk mengalami hidup yang seperti ini, kita harus menggunakan iman Kristus yang murni, tanpa bercampur dengan kepercayaan manusiawi kita sendiri. Itulah sebabnya Allah mengizinkan ada ujian iman, agar segala kepercayaan manusiawi kita terpisah dari iman Kristus dalam hidup kita.
Jadi jika saat ini Anda sedang mengalami ujian iman tertentu, walaupun sulit, bergembiralah akan hal itu, karena itu artinya Allah sedang menjadikan Anda murni, agar iman Kristus nyata dalam hidup Anda.
M-3: Melakukan
1. Menurut Anda, apakah Anda sudah hidup menggunakan iman Kristus yang murni ataukah masih sering tercampur dengan kepercayaan manusiawi Anda sendiri? Dari mana Anda menyimpulkannya?
2. Ujian iman apakah yang sedang Anda alami? Dalam hal spesifik apakah Allah sedang memurnikan iman Kristus dalam diri Anda?
M-4: Membagikan
Ceritakan pengalaman ujian iman Anda kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda, lalu ceritakan juga pengaruhnya bagi diri Anda.

Sabtu, 20 Agustus 2011
Melihat Kebenaran Yang Utuh Melalui Ujian Iman (Bagian 3)
M-1: Menerima
1 Petrus 1:3-7 & Ibrani 6:11-12
M-2: Merenungkan
Di dalam ujian iman yang kita alami, Allah telah menyediakan tujuan yang baik bagi hidup kita. Selain untuk memurnikan iman kita, tujuan yang berikutnya dari ujian iman adalah menyempurnakan ketaatan kita dan agar terjadi pertukaran yang radikal antara hidup kita yang lama dengan Kristus sebagai hidup kita yang baru.
Secara manusiawi, kita cenderung tidak taat jika tidak mengalami tekanan. Ujian iman memberikan tekanan yang kita perlukan agar kita taat. Kita tahu bahwa kita harus hidup dengan iman Kristus, namun kita lebih suka dan cenderung otomatis menggunakan usaha kita sendiri. Kadang kita ingat untuk taat, namun seringkali kita lupa. Agar kita senantiasa taat, Allah mengizinkan ujian iman bagi hidup kita. Dengan penderitaan dan kesengsaraan yang kita alami dalam ujian iman, kita sedang dilatih untuk taat secara sempurna. Lama kelamaan, kita akan semakin sering otomatis hidup menggunakan iman Kristus itu. Inilah tujuannya.
Selain itu, sebenarnya seluruh perintah Allah tidaklah mungkin untuk kita jalankan dengan kekuatan alamiah atau kepercayaan manusiawi kita. Yang mustahil untuk dilakukan ini bukan saja yang terdengar spektakuler seperti mujizat, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dst, namun juga termasuk hal-hal yang terdengar sederhana dan sehari-hari seperti mengasihi, memberi, mengampuni orang yang bersalah, berhubungan akrab dengan Tuhan, dsb. Melalui ujian iman, kemampuan alamiah dan manusiawi kita ditukar dengan pribadi Kristus sendiri. Ia menjadi hidup kita sendiri. Kristus dalam diri kitalah yang mampu melakukan seluruh perintah Allah, bukan diri kita sendiri. Pertukaran inilah yang menjadi tujuan Allah melalui ujian iman kita.
Ingatkah Anda akan Musa, yang mengalami ujian iman selama 40 tahun di padang gurun? Setelah ujian iman itu, terjadi pertukaran dalam hidupnya. Ia kembali ke Mesir untuk melaksanakan panggilan Tuhan, dengan kekuatan Allah sendiri di dalam dirinya. Marilah kita setia dalam ujian iman kita masing-masing, agar ketaatan kita menjadi sempurna dan pertukaran itu pun terjadi dengan tuntas dalam hidup kita.
M-3: Melakukan
1. Dalam ujian iman yang sedang Anda alami, bagaimanakah kadar ketaatan Anda? Menurut Anda, dalam hal apa Allah sedang melatih ketaatan Anda untuk menjadi lebih sempurna?
2. Di sisi manakah dari hidup Anda masih muncul kemampuan manusiawi Anda? Dalam hal apakah pertukaran antara hidup Anda dengan Kristus itu belum tuntas terjadi?
3. Apa respon Anda atas ujian iman yang sedang Allah izinkan ini?
M-4: Membagikan
Ceritakan pengalaman ujian iman Anda kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda, lalu ceritakan juga pengaruhnya bagi diri Anda.

Minggu, 21 Agustus 2011
Melihat Kebenaran Yang Utuh Melalui Ujian Iman (Bagian 4)
M-1: Menerima
1 Petrus 1:3-7 & 2 Korintus 4:10-11
M-2: Merenungkan
Setelah melewati ujian iman dengan kemenangan, kadang tanpa disangka-sangka, kita jatuh lagi dalam “lubang” yang sama. Telah bertahun-tahun kita menang dari dosa kenajisan, kebiasaan marah-marah dan emosional, sikap mental yang mengasihani diri sendiri, atau hal-hal lainnya, namun tiba-tiba kita terjatuh lagi. Kita seperti terikat lagi, dan perjuangan untuk menang kali ini terasa lebih sulit daripada yang sebelumnya. Mengapa hal ini terjadi? Apakah kita kurang sungguh-sungguh mempertahankan kemenangan kita?
Secara berkala, menurut waktuNya, Allah memang mengizinkan kita untuk mengalami ujian iman yang telah kita alami sebelumnya. Dengan ujian iman yang sama, Allah sedang menunjukkan kepada kita bahwa kemenangan kita bukanlah terjadi karena kesanggupan kita sendiri untuk berubah, namun karena Kristuslah yang telah menjadi hidup kita yang baru. Ialah kekudusan kita, Ialah kebenaran kita, Ialah hikmat kita, Ialah disiplin kita, Ialah sukacita kita. Bukan kesanggupan diri kita sendiri yang menghasilkan semua itu, melainkan Kristus.
Setelah menang, kita cenderung lengah dan lupa akan apa yang terjadi. Apalagi jika kita menerima banyak pujian atau tanggapan yang positif atas kesaksian kemenangan kita. Kita mulai berpikir bahwa memang kita mampu berubah. Padahal ini salah. Yang terjadi bukanlah perubahan karena usaha dan kesanggupan kita, namun yang terjadi adalah pertukaran antara hidup kita dengan Kristus. Melalui ujian-ujian iman yang berkala, Tuhan menyadarkan kita bahwa Kristuslah seluruh hidup kita yang baru. Tidak ada satu bagian pun dalam hidup kita yang sanggup menjadi benar atau sempurna jika kita tidak mengizinkan Kristus mengambil alih total seluruh hidup kita.
M-3: Melakukan
1. Pernahkah Anda mengalami kejatuhan kembali di area dosa atau kebiasaan buruk tertentu setelah cukup lama menikmati kemenangan? Dalam hal-hal apakah Anda mudah untuk terjatuh kembali? Bagaimana perasaan Anda terhadap kejatuhan itu?
2. Apa yang akan Anda lakukan dalam komunitas sel untuk saling mengingatkan mengenai pertukaran hidup yang total dengan Kristus?
M-4: Membagikan
Ceritakan kemenangan dan kejatuhan kembali yang pernah Anda alami kepada anggota-anggota komunitas sel Anda, lalu ceritakan juga pengaruhnya bagi diri Anda. Ajaklah salah satu anggota sel untuk saling mengingatkan dengan Anda mengenai pertukaran hidup yang total dengan Kristus.

Reference : Abbalove Ministry Daily bread

Senin, 22 Agustus 2011
Hidup Dalam Tubuh Kristus (Bagian 1)
M-1: Menerima
1 Yohanes 5:12-13, 1 Korintus 12:12-13 & 26-27
M-2: Merenungkan
Ketika pertama kali menerima keselamatan melalui proses lahir baru, apa arti keselamatan itu bagi Anda? Bukankah kita banyak berpikir bahwa keselamatan berarti “saya” diampuni dosanya, “saya” bisa masuk surga, “saya” mendapatkan hidup kekal, “saya” dibebaskan dari hukuman dosa, dst.? Sebenarnya, makna keselamatan jauh lebih luas daripada itu semua.
Memang benar bahwa setiap orang yang lahir baru memperoleh semua itu. Namun sebenarnya, keselamatan membawa kita kepada hidup kekal, dan hidup kekal terjadi ketika kita hidup bersama-sama dengan Anak Allah. Ini berarti hidup kita yang baru adalah hidup di dalam Tubuh Kristus. Berpindah dari maut ke hidup kekal artinya berpindah dari hidup untuk dan oleh diri sendiri menjadi hidup sebagai anggota Tubuh Kristus. Setelah diampuni dosanya, masing-masing “saya” itu, yaitu “kita”, dibaptis masuk ke dalam satu tubuh yang sama, yaitu Tubuh Kristus. Itulah sebabnya cara hidup kita menjadi berbeda. Sebagai orang-orang yang sudah diselamatkan, kita sekarang tidak lagi hidup sendiri, namun kita memiliki kesadaran bahwa kita menjadi bagian dari TubuhNya. Sehingga, apa yang terjadi dengan setiap anggota Tubuh itu, dapat dirasakan/dialami juga oleh anggota yang lainnya (1 Kor. 12:26).
Lalu apa yang salah jika salah satu anggota Tubuh tidak dapat merasakan penderitaan ataupun sukacita dari anggota yang lain? Sama seperti tubuh jasmani kita, ini artinya anggota tubuh itu sedang tidak sehat. Anggota tubuh yang sehat pasti dapat terhubung dengan seluruh tubuh dan dengan anggota-anggota tubuh yang lain. Jika tidak, ini berarti anggota tubuh itu sedang berusaha untuk hidup sendiri/terpisah, sehingga fokusnya mulai bergeser menjadi penderitaan diri sendiri, kesulitan diri sendiri, problem emosi diri sendiri, kesenangan diri sendiri, dsb. Sebagai anggota Tubuh Kristus, mari kita pastikan kesehatan kita dengan selalu terhubung dengan Kristus Sang Kepala dan senantiasa sadar akan anggota-anggotaNya yang lain.
M-3: Melakukan
1. Ketika sedang bersukacita, apakah Anda lebih sering ingat untuk menikmati sukacita itu sendiri atau berbagi sukacita itu dengan anggota-anggota TubuhNya? Ketika sedang mengalami penderitaan atau kesulitan, apakah Anda lebih sering berusaha berjuang sendiri atau mengakuinya serta menerima pertolongan dari anggota-anggota TubuhNya? Dalam hal apakah biasanya fokus Anda untuk hidup dalam Tubuh Kristus ini mudah teralihkan?
2. Apakah Anda masih setia hidup dalam komunitas sel? Jika Anda mulai kehilangan semangat, apa yang Anda akan lakukan agar kembali hidup dalam komunitas sel? Bagaimana Anda akan meminta pertolongan anggota-anggota yang lain dalam hal ini?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan dan apa yang akan Anda lakukan ini kepada sesama anggota komunitas sel Anda.
Selasa, 23 Agustus 2011
Hidup Dalam Tubuh Kristus (Bagian 2)
M-1: Menerima
1 Yohanes 1:6-7, Filipi 2:12-13, Kisah Para Rasul 4:32-35 & 1 Korintus 14:26
M-2: Merenungkan
Hidup sebagai anggota-anggota Tubuh Kristus menjadikan cara hidup kita berbeda. Seperti tubuh jasmani kita, tidak ada satupun anggota Tubuh Kristus yang dapat hidup secara terpisah. Setiap anggota harus terhubung dan menerima aliran kehidupan dari seluruh Tubuh. Inilah yang Alkitab maksudkan dengan “persekutuan” dalam ayat yang kira baca hari ini. Persekutuan yang sejati ini bukan saja akan mengalirkan kehidupan kepada kita, namun juga darahNya menyucikan kita dari segala dosa. Tanpa persekutuan dalam TubuhNya, tidak mungkin kita dapat mengalami pengudusan dari dosa apapun. Itu sebabnya Paulus menulis kepada “saudara-saudara” di Filipi untuk “mengerjakan keselamatan” (Fil. 2:12), karena itu perlu kita lakukan bersama-sama, bukan sekedar secara pribadi.
Selain menerima aliran kehidupan dan pengudusan dari dosa, hidup dalam Tubuh Kristus juga adalah hidup yang berkelimpahan. Mengapa? Ketika orang percaya dibaptis menjadi satu Tubuh, mereka berbagi hidup dalam segala hal, rohani maupun jasmani. Secara alamiah, jika salah satu anggota tubuh membutuhkan sesuatu, anggota lain akan segera memberikan pertolongan. Inilah yang terjadi dalam Tubuh Kristus, karena Kristus Sang Kepala pasti menggerakkan anggota TubuhNya untuk saling menolong, saling mengasihi, saling memberi, dsb.
Apakah Anda masih berjuang untuk mengalami pengudusan dari dosa-dosa tertentu, atau Anda sedang mengalami kekurangan akan suatu hal? Hiduplah dalam Tubuh Kristus. Karena hanya dengan hidup dalam TubuhNyalah Anda akan mengalami kehidupan, pengudusan, dan kelimpahan yang sejati.
M-3: Melakukan
1. Pengudusan dari dosa apakah yang sedang Anda butuhkan namun tak kunjung Anda alami? Menurut Anda, apa penyebabnya?
2. Apakah ada anggota komunitas sel Anda yang sedang mengalami kekurangan dalam suatu hal tertentu? Jika ya, apakah yang akan Anda lakukan untuk mempraktekkan gaya hidup “saling” agar terjadi kelimpahan?
M-4: Membagikan
Ceritakan kepada anggota-anggota komunitas sel mengenai rencana Anda untuk mempraktekkan gaya hidup “saling” untuk menjawab kebutuhan salah satu anggota tadi. Ajaklah komunitas sel Anda untuk bersama-sama melakukannya.

Rabu, 24 Agustus 2011
Hidup Dalam Tubuh Kristus (Bagian 3)
M-1: Menerima
Efesus 1:20-22 & 2:6, Matius 16:18-19 & 18:18-19
M-2: Merenungkan
Sebagai Kepala dan Pemilik dari TubuhNya, Kristus senantiasa melindungi anggota-anggota TubuhNya. Perlindungan Kristus membuat TubuhNya aman, karena seperti otak akan otomatis menggerakkan tangan untuk melindungi mata jika ada bahaya tertusuk benda tajam, Ia pun tidak mungkin membiarkan TubuhNya dilukai atau dirusak. Hidup dalam Tubuh Kristus akan membuat kita terlindung dalam peperangan rohani yang kita jalani setiap hari. Dengan segala serangan yang Iblis lemparkan dalam hidup kita sehari-hari: intimidasi, penyakit, godaan dosa, problem emosi, pikiran negatif, konflik dalam hubungan dengan sesama, dll, kita tidak akan pernah aman jika kita berperang sendiri. Namun, kita akan selalu terlindung jika kita hidup dalam komunitas Tubuh Kristus.
Yang lebih luar biasa lagi, hidup dalam Tubuh Kristus menjadikan posisi rohani kita sama dengan Kristus Sang Kepala. Ini berarti kita memiliki otoritas sebagai TubuhNya sendiri. Otoritas ini berarti kita dapat menerima dan melakukan apa yang sama dengan yang Kepala kita terima dan lakukan. Inilah sebabnya, Tuhan menjawab doa kita bukan berdasarkan apapun kecuali kesehatian (Mat. 18:18-19). Pernahkah Anda mengalami kuasa doa korporat? Ketika kita bergumul sendiri, seringkali kita tak kunjung menerima apa yang kita doakan. Namun ketika kita melakukannya bersama-sama dalam komunitas yang sehati, kita melihat betapa dahsyatnya doa itu dijawab. Itulah otoritas kita bersama sebagai Tubuh Kristus.
Jadi jika Anda seringkali kalah dalam peperangan rohani sehari-hari, atau Anda sedang menanti-nantikan sebuah jawaban doa, ingat, hiduplah dalam Tubuh Kristus. Karena hanya dengan hidup dalam TubuhNyalah Anda akan menerima otoritas dan kemenangan itu.
M-3: Melakukan
1. Di bagian manakah Anda sering kalah dalam peperangan rohani sehari-hari (emosi, pikiran, konflik dengan sesama, intimidasi, dll.)? Menurut Anda, mengapa kekalahan ini terjadi terus-menerus?
2. Hal apakah yang sedang Anda doakan terus-menerus namun jawabannya belum Anda terima? Menurut Anda, apa penyebabnya? Apakah yang akan Anda lakukan untuk mulai bersehati berdoa akan hal itu bersama sesama anggota-anggota komunitas sel Anda?
M-4: Membagikan
Ceritakan jawaban doa yang sedang Anda butuhkan kepada sesama anggota komunitas sel Anda dan ajaklah mereka untuk bersama-sama Anda sehati mendoakannya.

Kamis, 25 Agustus 2011
Tubuh Kristus Yang Berdampak (Bagian 1)
M-1: Menerima
Yohanes 17:18-21 & Matius 5:13-16
M-2: Merenungkan
Di zaman dahulu, setelah menaklukkan suatu wilayah, Kerajaan Romawi secara khusus mengutus 300 warga negaranya untuk membangun sebuah koloni di wilayah baru itu. Tujuan pendirian koloni Romawi itu adalah untuk mendemonstrasikan budaya Romawi dalam segala bidang kehidupan (politik, olah raga, pendidikan, perdagangan, dsb.). Dengan demikian, warga asli wilayah itu akan tertarik dan meniru budaya Romawi. Kalaupun tidak tertarik, lambat laun mereka akan terikut dan diwarnai oleh budaya Romawi. Sehingga, wilayah itu pada akhirnya akan menjadi “duplikat” dan perluasan dari Kerajaan Romawi sendiri.
Hal yang serupa terjadi pada Kerajaan Allah. Saat kita lahir baru dan menyatu dengan Kristus, kita sedang dipindahkan dari kerajaan gelap ke Kerajaan Allah. Namun pemindahan ini bukan berhenti pada diri kita sendiri. Agar Kerajaan Allah diperluas, Allah mengutus kita di dunia untuk mendemonstrasikan budaya dan cara hidup Kerajaan Allah. Sementara budaya dan cara hidup dunia adalah membalas dendam, mencari keuntungan pribadi, meninggikan diri sendiri, ingin cepat kaya, hidup individual, kawin-cerai, terikat dosa-dosa seksual, dsb., kita justru menjadi utusan yang menggarami dan menerangi dunia. Kita diutus untuk mendemonstrasikan budaya dan cara hidup saling mengampuni, saling mengasihi, saling menjadi hamba, saling memberi, saling setia, saling menolong untuk hidup kudus, dsb.
Bagaimana kita bisa melakukan tugas pengutusan yang mulia ini? Apakah mungkin kita mempengaruhi sekian banyak orang di dunia dengan budaya dan cara hidup Kerajaan Allah? Tentu saja, asalkan kita melakukannya bersama-sama sebagai Tubuh Kristus. Raja kita sendirilah yang menjadi Kepala kita, dan Ialah yang menggerakkan anggota-anggota TubuhNya untuk menjadi garam dan terang di dunia. Jadi di manapun Anda sedang berada hari-hari ini, ingatlah, Alah sedang mengutus Anda bersama dengan seluruh TubuhNya. Anda tidak sendirian.
M-3: Melakukan
1. Bagaimanakah budaya dan cara hidup yang umum di lingkungan sehari-hari Anda? Dalam hal apakah lingkungan Anda ini butuh digarami & diterangi?
2. Apakah Anda sudah mempraktekkan gaya hidup “saling” dengan sesama orang-orang percaya di lingkungan itu? Apakah Anda sedang hidup sebagai Tubuh Kristus bersama mereka? Jika belum, apa yang akan Anda lakukan untuk memulainya?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan Anda ini kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda.

Jumat, 26 Agustus 2011
Tubuh Kristus Yang Berdampak (Bagian 2)
M-1: Menerima
Yohanes 3:30-31
M-2: Merenungkan
Untuk melaksanakan tugas pengutusan memperluas Kerajaan Allah, kita perlu mendemonstrasikan budaya dan cara hidup Kerajaan Allah secara bersama-sama sebagai TubuhNya. Gaya hidup “saling” ini bukan milik Anda dan sesama anggota komunitas sel Anda saja, namun justru harus ditularkan ke lingkungan di mana Anda berada. Bagaimana menularkannya?
Tidak seorang pun di antara kita yang sanggup mengubah orang lain atau mengubah budaya di lingkungan kita. Ingatkah Anda, betapa kita pun tidak sanggup mengubah diri kita sendiri? Hidup benar hanya dapat kita lakukan jika kita mengandalkan Kristus Sang Kepala. Kita perlu senantiasa mengizinkan Kristus menjalankan hidup kita, termasuk dalam melakukan tugas pengutusan ini. Dengan Kristus sendiri yang menggerakkan hidup kita, budaya dan cara hidup kita pun akan terjaga untuk tetap selaras dengan budaya dan cara hidup KerajaanNya. Kita akan senantiasa hidup dengan budaya yang lebih tinggi daripada yang dipraktekkan oleh dunia pada umumnya. Bersama-sama dalam TubuhNya, Kristus menggerakkan kita untuk mengubah budaya dan cara hidup di lingkungan kita. Semakin lama, pengaruh ini akan semakin meluas. Inilah yang dimaksud dengan “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” (Yoh. 3:30).
Di manakah Anda berada saat ini? Apakah Anda sedang membangun usaha, sedang bekerja di sebuah kantor, menempuh pendidikan di sekolah/kampus, atau sedang melakukan fungsi Anda di tengah-tengah keluarga? Di manapun itu, pastikan Anda mendemonstrasikan budaya dan cara hidup “saling” dalam Tubuh Kristus itu. Itulah yang akan membawa pengaruh dari Sang Raja. Ingat, Ia sedang memperluas KerajaanNya di tempat Anda berada.
M-3: Melakukan
1. Bagaimanakah cara hidup Anda bersama-sama sesama anggota TubuhNya di lingkungan Anda sehari-hari (kantor, tempat usaha, sekolah, kampus, keluarga)? Apakah Anda & anggota-anggota TubuhNya ini sudah mengandalkan Kristus untuk mendemonstrasikan gaya hidup “saling” dari Kerajaan Allah?
2. Jika sudah, apa pengaruh yang telah terjadi? Jika belum, apa yang akan Anda lakukan untuk memulainya?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan Anda ini kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda.

Sabtu, 27 Agustus 2011
Tubuh Kristus Yang Berdampak (Bagian 3)
M-1: Menerima
Yohanes 3:30-31 & Roma 6:11
M-2: Merenungkan
Apakah Anda rindu agar Allah memakai komunitas Anda sebagai Tubuh Kristus untuk membawa pengaruh yang memperluas KerajaanNya? Sekali lagi, jangan andalkan kekuatan Anda sendiri. Kita telah berminggu-minggu diingatkan terus untuk berhenti menggunakan kekuatan sendiri dan mengandalkan Kristus untuk menggerakkan hidup kita. Ialah hidup kita yang baru. Hidup kita yang lama telah mati di salibNya. Kita tidak perlu berusaha membunuhnya lagi, karena ia memang sudah mati (Rm. 6:11).
Dalam hidup sehari-hari di lingkungan kita, kita perlu mengizinkan Kristus mengambil alih hidup kita. Inilah pertukaran yang telah kita pelajari di saat teduh hari-hari sebelumnya. Jika kita membiasakan diri menyerahkan hidup kita untuk digerakkan oleh Kristus, maka Ia sungguh-sungguh akan semakin besar dalam hidup kita, sementara ke-aku-an kita, kekuatan kita sendiri, akan semakin kecil. Setiap hari, akan semakin banyak sisi kehidupan kita yang otomatis digerakkan oleh Kristus, dan semakin berkuranglah yang kita usahakan dari diri sendiri.
Marilah kita serahkan hidup kita untuk setiap hari digerakkan oleh Kristus, di lingkungan mana pun Ia menempatkan kita. Dengan demikian terjadilah pertukaran, bukan lagi kita sendiri yang berusaha mengubah lingkungan kita, namun Kristuslah yang bekerja melalui TubuhNya, mengubah dunia kita dan memperluas KerajaanNya.
M-3: Melakukan
1. Dalam kegiatan Anda sehari-hari, apakah Anda melihat proses “Kristus semakin besar dan Anda semakin kecil” terjadi? Dalam hal-hal apa proses itu sudah terjadi?
2. Di lingkungan Anda sehari-hari (kantor, tempat usaha, sekolah, kampus, keluarga), dalam hal-hal apakah sudah terjadi perubahan budaya dan cara hidup? Dalam hal-hal apakah belum terjadi perubahan? Menurut Anda, apa penyebabnya?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan Anda ini kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda.

Minggu, 28 Agustus 2011
Tubuh Kristus Yang Berdampak (Bagian 4)
M-1: Menerima
Yohanes 3:30-31 & Galatia 2:19-20
M-2: Merenungkan
Pada tahun 1972, seorang pengusaha muda di Mesir kehilangan jam tangannya yang sangat mahal, senilai kira-kira US $ 11.000 (+ Rp. 100.000.000,-). Di tengah kota Kairo terdapat sebuah kota daerah kumuh tempat pembuangan sampah, yang disebut “kota sampah”. Banyak orang miskin dan orang-orang Kristen ortodoks yang terpinggirkan hidup menjadi pemulung di kota sampah itu. Yang sangat mengejutkan, ternyata seorang pemulung Kristen yang menemukan jam tangan tersebut mengembalikannya kepada pemiliknya. Ketika jam tangan dikembalikan, si pemilik bertanya apa sebabnya si pemulung Kristen mengembalikan jam tangan yang mahal tersebut. Pemulung itu berkata, “Kristusku telah menyuruh aku untuk hidup jujur sampai mati.” Jawaban ini menunjukkan kerelaan si pemulung itu untuk mati terhadap daging dan membiarkan Kristus yang hidup di dalam dia, dan membuat pengusaha muda itu bertobat dan percaya kepada Kristus. Bahkan kemudian, pengusaha muda itu mengabdikan dirinya menjadi seorang imam gereja ortodoks dan tinggal di kota sampah. Gereja lokal yang dirintisnya lalu bertumbuh menjadi gereja terbesar di seluruh Timur Tengah, dengan jumlah jemaat lebih dari 10.000 orang. Imam gereja ortodoks itu bernama Father Sama’an.
Pertukaran antara hidup kita dengan Kristus pasti menghasilkan perubahan di dunia kita. Melalui proses pertukaran sehari-hari, sementara Kristus semakin besar dan kita semakin kecil, Ia sedang mengubah keluarga kita, sekolah/kampus kita, teman-teman sepermainan kita, tempat usaha kita, kantor kita, bahkan kota kita, bangsa kita, dan bangsa-bangsa lainnya. Bersama-sama anggota-anggota Tubuh Kristus, teruslah setia serahkan diri Anda dalam proses pertukaran, agar KerajaanNya makin diperluas
M-3: Melakukan
1. Pernahkah Anda mengalami Allah memakai proses pertukaran yang Anda alami untuk melakukan suatu perubahan di lingkungan Anda sehari-hari? Apa yang Anda rasakan ketika perubahan itu terjadi?
2. Jika Anda belum pernah mengalaminya, apa yang akan Anda lakukan bersama-sama dengan sesama anggota Tubuh Kristus di lingkungan Anda untuk mengalaminya?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan Anda ini kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda.

Reference : Abbalove Ministry Daily bread

Senin, 29 Agustus 2011
Bukan Diri Sendiri, Tetapi Kristus
M-1: Menerima
Roma 7:15-25
M-2: Merenungkan
Saat ini, apakah Anda sedang mengalami kehidupan yang berkelimpahan dan berkemenangan? Ataukah Anda justru sedang merasa putus asa dan malu dengan kehidupan yang Anda jalani? Apakah Anda terus-menerus gagal untuk hidup benar, sehingga Anda berseru seperti Paulus, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?”. Ingatlah, kemenangan dan kelimpahan hidup terjadi jika Kristuslah yang menjalankan kehidupan kita. Sebaliknya, kegagalan total akan kita alami apabila kita berusaha hidup dengan kekuatan diri sendiri.
Bagaimanakah caranya agar kita dapat menjadikan Kristus sebagai pusat dan pelaku kehidupan kita? Satu-satunya cara adalah dengan pertolongan Roh Kudus. Roh Kudus membawa kita, anggota-anggota TubuhNya, untuk selalu berhubungan dengan Kristus, Sang Kepala. Ia juga adalah Roh Kebenaran, yang membawa kita untuk mengenal Kristus, seluruh Kebenaran itu secara utuh.
Jadi, bagaimanapun situasi kehidupan Anda saat ini, tetaplah izinkan Kristus menjalankan hidup Anda, karena Anda tidak akan sanggup hidup dengan kekuatan Anda sendiri. Hidup Anda yang sekarang bukanlah hidup Anda sendiri, tetapi Kristuslah hidup Anda yang baru.
M-3: Melakukan
1. Bagaimanakah situasi hidup Anda saat ini? Dalam hal-hal apakah Anda sedang mengalami kemenangan dan dalam hal-hal apakah Anda sedang merasa kecewa/frustrasi? Menurut Anda, apakah penyebabnya?
2. Apakah yang Anda akan lakukan agar senantiasa ingat untuk menyerahkan hidup Anda kepada Kristus?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan dan apa yang akan Anda lakukan ini kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda.

Selasa, 30 Agustus 2011
Bukan Perubahan, Tetapi Pertukaran
M-1: Menerima
Galatia 4:5-19
M-2: Merenungkan
Dalam menjalankan kehidupan, kita banyak mengalami kekecewaan terhadap diri sendiri. Banyak di antara kita telah bertahun-tahun berusaha untuk berubah, tetapi kenyataannya tidak mengalami perubahan sedikitpun. Kita telah salah kaprah, bukannya menyerahkan diri dalam proses pertukaran, kita malah “ngotot” berusaha untuk mengubah diri kita. Padahal, Allah tidak pernah menuntut kita berubah. Ia justru mematikan diri kita di kayu salib dan memberikan Kristus sebagai hidup kita yang baru. Itulah pertukaran.
Bagaimana kemenangan dan kelimpahan total dapat terjadi dalam hidup kita? Satu-satunya cara adalah melalui pertukaran yang radikal. Kristus harus semakin besar, kita harus semakin kecil (Yoh. 3:30). Kita perlu beralih dari “kita yang hidup” kepada “Kristus yang hidup di dalam kita”. Inilah yang akan membuat kita berhenti melawan dosa dan mengubah diri sendiri, karena memang hanya Kristuslah yang sanggup melakukannya dalam hidup kita.
Apakah Anda masih sedang berjuang untuk melawan dosa-dosa tertentu, atau mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk tertentu? Ingat, kuncinya bukanlah perubahan, melainkan pertukaran. Melalui salib, Allah telah menukar hidup kita yang lama dengan Kristus sendiri. Jangan berusaha dengan kekuatan Anda sendiri lagi. Melainkan, nikmatilah kemenangan dan kelimpahan yang Ia kerjakan dalam dan melalui hidup Anda.
M-3: Melakukan
1. Amatilah kehidupan Anda sehari-hari. Dalam hal-hal apakah Anda masih sering “ngotot” untuk mengubah diri Anda dengan kekuatan sendiri?
2. Apakah yang akan Anda lakukan agar selalu mengenakan Kristus sebagai hidup Anda yang baru?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan dan apa yang akan Anda lakukan ini kepada keluarga/rekan/sahabat/komunitas Anda.

Rabu, 31 Agustus 2011
Bukan Hidup Sendiri, Tetapi Hidup Dalam Tubuh Kristus
M-1: Menerima
Kolose 3:1-4
M-2: Merenungkan
Setelah diselamatkan, memang kita menerima begitu banyak berkat. Pengampunan dosa, jaminan hidup kekal, status sebagai anak Allah, dan banyak lagi lainnya. Seringkali kita benar-benar menikmati segala berkat ini sehingga tanpa sadar kita berfokus kepada diri sendiri. Selama diri kita merasa damai, sehat, berkecukupan, rutin menjalankan kegiatan-kegiatan agama, kita pun menganggap semuanya baik-baik saja. Padahal bukan itulah tujuan kita diselamatkan, bukan untuk kita menikmati hidup kita sendiri yang sekarang menjadi baik-baik saja.
Melalui kelahiran baru, kita bukan sekedar diselamatkan untuk diri sendiri, namun kita disatukan menjadi anggota TubuhNya. Hidup dalam Tubuh Kristus sangatlah berbeda dengan hidup sendiri. Hidup dalam Tubuh Kristus adalah hidup yang sepenuhnya. Namun jangan lupa, semua ini tidak hanya untuk kita nikmati saja, melainkan justru untuk perluasan KerajaanNya di lingkungan kita sehari-hari. Kita ditugaskan sebagai garam dan terang, untuk dipakai oleh Kristus mengubah budaya dan cara hidup dunia ini.
Kita hanya bisa memiliki hidup yang sepenuhnya dan senantiasa dikuduskan, mengalami kelimpahan rohani dan jasmani, dilindungi serta memiliki otoritas dari Kristus sendiri, jika kita hidup dalam Tubuh Kristus. Jadi pastikan, Anda hidup sebagai anggota TubuhNya dalam komunitas-komunitas sel di mana Anda berada, dan izinkan Kristus memakai komunitas Anda sebagai TubuhNya yang memperluas KerajaanNya.
M-3: Melakukan
1. Bagaimanakah Anda masih hidup dalam komunitas sel selama ini? Apa pengalaman yang paling nyata yang Anda dapatkan melalui hidup sebagai anggota TubuhNya dalam komunitas sel?
2. Jika Anda belum mengalaminya, menurut Anda, apa penyebabnya? Apakah yang akan Anda lakukan agar senantiasa hidup sebagai anggota TubuhNya setiap hari?
M-4: Membagikan
Ceritakan hasil perenungan dan apa yang akan Anda lakukan ini kepada sesama anggota komunitas sel Anda.

Reference : Abbalove Ministry Daily bread

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment