Pages

Topeng


“I am scared, literally. I am scared of what people think of me. I am scared of what they have to say about me—that they don’t love me...”

Tanpa membohongi perasaan, kita sesekali pasti pernah merasa demikian. We worry about the things that are not supposed to be worried. Terkadang kita terlalu memikirkan mengenai apa yang orang lain pikirkan dan bicarakan tentang kita. Apalagi saat masuk ke dalam lingkungan baru, siapa sih yang nggak ingin mendapat impression yang baik dari orang lain?

Nggak ada yang nggak ingin.

Sekali lagi. Semua orang ingin mendapat pandangan yang baik dari orang lain. Tanpa terkecuali.

Karena itu, banyak orang yang mati-matian berusaha ‘mengubah’ diri mereka sendiri untuk mendapat tanggapan baik dari orang lain. Mereka mulai membuang kebiasaan-kebiasaan lama mereka dan perlahan-lahan hidup dengan hal-hal baru yang terkadang sangat asing untuk diri mereka sendiri. Namun, pertanyaannya adalah apakah perubahan itu akan menjadi sesuatu yang baik atau malah menjadi suatu bencana buat diri sendiri?
Kadang kita tidak menyadarinya, tetapi seringkali kita berusaha untuk menjadi sosok yang ‘bukan diri kita’ hanya demi disukai atau menyenangkan orang lain. Kita yang tadinya adalah ‘anak rumahan’ jadi ikut-ikutan clubbing hanya karena ingin dianggap ‘gaul’ oleh teman-teman kita. Kita yang awalnya tidak suka balap-balapan jadi ikutan balapan liar hanya karena ingin dianggap jantan oleh teman-teman kita. Namun, apakah perubahan seperti itu menjamin kalau kita akan dicintai? Apakah kita yakin kalau cinta itu nggak muluk-muluk? Dan apakah kita merasa nyaman dengan perubahan itu?

Tanpa kita sadari, kita telah lebih mementingkan reputasi daripada karakter kita sendiri. Kita melepaskan sesuatu yang telah kita bangun seumur hidup kita, yaitu karakter, hanya demi kebanggaan sementara. Dan percayalah, keputusan itu benar-benar amat sangat tidak bijaksana. Seperti halnya memakaikan topeng pada diri kita sendiri supaya tidak ada yang tau wajah kita yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa reputasi hanyalah sebuah foto. Kepura-puraan itu sebenarnya sangat menyakitkan. Kenyataannya, kehilangan karakter dan jati diri akan terasa lebih mengerikan daripada kehancuran reputasi. Sungguh.

Tuhan tidak pernah melihat reputasi. Tuhan tidak pernah melihat fisik kita, apakah ukuran hidung kita kecil, apakah bibir kita tebal, apakah kulit kita hitam ataupun mata kita sipit, God will only see our heart. Tuhan melihat hati. Mungkin benar manusia melihat fisik dan reputasi. Tapi apakah kita hidup untuk menyenangkan semua orang? Kita hidup untuk menyenangkan Tuhan! Hanya Tuhan.

Karena itu, siapapun yang sedang bersembunyi dalam topeng kepura-puraan, robek topeng itu and be yourself. A mask can fake your appearance, but it won’t cover your heart. Yang terpenting adalah hati. Bukan reputasi. Bukan juga pujian-pujian duniawi. Bukan juga menjadi orang lain yang dicintai. Dan siapa bilang dengan be yourself kita nggak akan dicintai?

Tear off your mask and you’ll see the world in a better view.

Menjadi orang lain bukanlah pilihan. Menjadi diri sendiri dan memperbaharui hati barulah suatu keharusan.

Dengan mengenali perubahan-perubahan semacam ini, kita bisa membedakan mana perubahan yang baik dan mana yang dapat berdampak buruk. So guys, let’s change to be a better person, not to build reputation, but to build our heart!

1 Samuel 16:7

“Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

Dan janganlah takut tidak dicintai, sebab dengan menjadi diri kita sendiri, ketulusan hati kita akan terpancar dan membuat semua orang sadar bahwa hati jauh lebih penting daripada perawakan dan reputasi. Who’s gonna hate us? We’re just too loveable! J (ASA)

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment