Pages

Process Of The Right Vision

Baca: Kis 7:22-36 Sewaktu Musa berumur 40 tahun, timbul keinginan dalam hatinya untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu orang-orang Israel. Ketika itu ia melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela orang itu dan membunuh orang Mesir itu. Dia berpikir bahwa saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka. Keesokan harinya Musa berusaha mendamaikan dua orang Israel sedang berkelahi. Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa dan berkata: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti kemarin engkau membunuh orang Mesir itu? Mendengar perkataan itu, larilah Musa dan hidup sebagai pendatang di tanah Midian. Sesudah 40 tahun di tanah Midian, Tuhan memanggil Musa dan mengutusnya ke tanah Mesir. Melalui kehidupan Musa kita belajar tentang proses dari sebuah visi. Tahap pertama, lahirnya visi. Ada keinginan-keinginan dan kerinduan-kerinduan tertentu untuk berbuat sesuatu yang baik. Namun kiranya keinginan dan kerinduan itu bukan datangnya dari ambisi kita, tetapi datangnya dari Tuhan. Surat Filipi 2:13 mengatakan,”Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya”. Visi yang benar itu datang dari TUHAN. Dan kemauan dan kerinduan yang baik itu merupakan benih visi, yang Tuhan titipkan di tangan kita. Tahap kedua, “kematian” visi. Benih visi itu harus jatuh ke tanah dan “mati”. Ketika tertanam, maka kulit luar dari benih itu pecah, sehingga ‘LIFE” di dalam benih itu keluar. Musa awalnya memang punya keinginan untuk berbuat sesuatu yang baik bagi bangsanya, namun sayangnya caranya salah. Musa belum matang secara karakter. Musa masih mengandalkan hikmat dan kekuatannya. Melalui pengalaman 40 tahun menggembalakan kambing domba di padang gurun, Tuhan menghancurkan kesombongan Musa. Selama itu Tuhan melakukan pekerjaan dalam pada Musa (inside Job). Angka 40 (tahun) menunjukkan proses yang cukup memadai untuk pendewasaan karakter Musa. Musa yang dulunya seorang yang pemarah dan mengandalkan kekuatan fisik, sekarang menjadi seorang yang rendah hati, menjadi seorang yang sabar, menjadi seorang yang sangat lembut (Bil 12:3). (Berapa lama proses dari Tuhan untuk masing-masing dari kita?). Tahap ketiga dari proses sebuah visi adalah kebangkitan visi. Ketika Musa menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Horeb. Musa yang dulu pernah ditolak oleh bangsanya sendiri, diutus kembali kembali oleh Tuhan ke Mesir. Dan Tuhan memperlengkapi Musa dengan kuasa untuk mampu melakukan tugasnya membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Dalam kehidupannya Musa mengalami 3 proses kehidupan. Musa dulunya berkata “I am something”. Dan selanjutnya pengalaman kegagalannya membuat dia sadar dan berkata “I am nothing”. Ketika Tuhan memanggil Musa, Dia memperkenalkan diri kepada Musa sebagai “Aku adalah Aku” (Kel 3:13-14). Kata itu bermakna GOD IS EVERYTHING. Tuhan memakai Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian. (@eddychangfgcc) Bahan diskusi: Ø Di tahun 2012 ini, hal apa yang perlu engkau lakukan supaya engkau terus bertumbuh ke atas (UP), ke dalam (IN), keluar (OUT). Ø Adakah hal-hal yang perlu dimatikan (dikorbankan) sehingga kerinduan (visi) itu jadi kenyataan

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment