Pages

Truth & Culture

(Kebenaran & Budaya) Di seluruh dunia ada beraneka ragam adat istiadat. Sejauh mana orang Kristen boleh mengikuti adat-istiadat, misalnya IMLEK. Perayaan IMLEK ini dimulai oleh para petani di Cina utk menyambut musim semi setelah mereka melalui musim dingin, suatu perayaan ketika alam semesta “hidup kembali“ setelah membeku karena musim dingin. Jadi sebenarnya IMLEK bukan suatu perayaan keagamaan, tetapi tradisi budaya, suatu perayaan tahun baru. Dalam suatu culture pasti ada hal baiknya, namun juga sudah banyak penyimpangan dan hal2 buruk di dalamnya. Kita sebagai anak2 Tuhan harus mengerti bagaimana kita bersikap, dan tentunya ada panggilan Tuhan utk kita di dunia ini, untuk kita berada dalam sebuah CULTURE / BUDAYA, supaya budaya yang ada boleh mengalami transformasi ke arah yg lebih baik. Yesus pernah mengucapkan doa kepada Bapa untuk murid2Nya. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. (Yohanes 17:15). Dan jangan lupa bahwa kita juga dipanggil menjadi garam dan terang dunia. (Mat 5:13-14). Tuhan memanggil kita untuk mewarnai dan mempengaruhi dunia (culture/ budaya) dengan nilai-nilai Kerajaan Allah, kita bukannya mengisolasi diri dari dunia ini. Selanjutnya mari kita perhatikan apa yang Rasul Paulus pernah tuliskan dalam 1 Korintus 9:19-23: 19 Saya ini bukan hamba siapa pun; saya bebas. Meskipun begitu, saya sudah menjadikan diri saya ini hamba kepada semua orang. Saya lakukan itu supaya saya bisa memenangkan sebanyak mungkin orang untuk Kristus. 20 Terhadap orang Yahudi, saya berlaku sebagai orang Yahudi supaya saya bisa memenangkan orang Yahudi untuk Kristus. Terhadap orang-orang yang hidup menurut hukum Musa, saya berlaku seolah-olah saya terikat pada hukum itu, walaupun saya sebenarnya tidak terikat padanya. Saya lakukan itu supaya saya bisa menarik mereka menjadi pengikut Kristus. 21 Terhadap orang bukan Yahudi, saya berlaku seperti seorang bukan Yahudi, yang hidup di luar hukum Musa. Saya lakukan itu supaya saya bisa menarik mereka menjadi pengikut Kristus. Tetapi itu tidak berarti bahwa saya tidak taat kepada perintah-perintah Allah; saya justru dikuasai oleh perintah-perintah Kristus. 22 Di tengah-tengah orang-orang yang keyakinannya tidak kuat, saya pun berlaku seperti seorang yang keyakinannya tidak kuat supaya saya bisa menarik mereka menjadi pengikut Kristus. Pendeknya, saya menjadi segala-galanya untuk semua orang supaya dengan jalan yang bagaimanapun juga saya bisa menyelamatkan sebagian dari mereka. 23 Semua itu saya lakukan untuk Kabar Baik dari Allah itu, supaya saya juga turut diberkati. (VERSI ALKITAB BAHASA INDONESIA SEHARI-HARI) Paulus menggunakan kebebasannya demi memenangkan sebanyak mungkin orang. Paulus mengerti kondisi mereka dan bisa membangun jembatan hubungan tanpa harus mengkompromikan nilai-nilai moral dan kebenaran Firman Tuhan. Paulus bisa menghormati, memahami dan mengerti orang-orang yang dilayaninya, dan kemudian dengan mudah mempengaruhi mereka dan memenangkan mereka kepada Kristus. Contoh lain di Alkitab yaitu Daniel dan kawan-kawannya, yang ditawan oleh Nebukadnezar, raja Babel. Mereka kemudian diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. (Daniel 1:1-5) Namun Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. (Daniel 1:8) Perlu kita mengerti bahwa Daniel dan kawan-kawannya belajar dan bekerja untuk raja, namun tetap menolak gaya hidup yang melanggar Firman Tuhan. Kembali tentang IMLEK, kita sebagai orang Kristen boleh saja merayakannya sejauh kita melakukan hal2 positif & tidak bertentangan dgn Firman Tuhan. Misalnya: Mengirimkan parcel & kartu ucapan yang saling membangun, saling berkunjung, berkumpul dengan keluarga, pemberian ang pao (bisa selipkan ayat-ayat Firman Tuhan yang membangun dan memotivasi) dll. Banyak orang yang melakukan hal-hal yang keliru sewaktu perayaan imlek. Mereka melakukan sembahyang kepada dewa-dewi dan leluhur, melakukan ramalan dan juga banyak yang berjudi sewaktu imlek, dan mabuk-mabukan. Yesus dengan tegas mengecam orang Yahudi yang sangat memelihara adat istiadat nenek moyang tetapi melanggar firman Tuhan. Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? (Matius 5:3) Kita boleh saja merayakan IMLEK atau adat istiadat tertentu yang merupakan bagian dari budaya masyarakat di mana kita berada, asal tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, dan kita gunakan kesempatan tersebut untuk menjadi berkat bagi sebanyak mungkin orang. Kita dipanggil Tuhan bukan untuk hidup terisolasi dari dunia ini namun kita ada di dalam culture, dan supaya melalui kuasaNya, kasihNya dan hikmatNya, kita akan mewarnai dan mempengaruhi sekitar kita, bahkan akan membawa transformasi budaya. Kiranya makin banyak suku bangsa diselamat dan semakin mengenal Kristus. Tuhan memberkati kita semua. Selamat tahun baru. Gong xi fa chai. Amin. Ringkasan Khotbah Eddy Chang @FGCC, 22 JAN 2012

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment