Pages

Daily Bread September 2



Jum'at, 16 September 2011
Murid Melakukan Apa Yang Sedang Dilakukan Oleh Guru
Bacaan Firman: Lukas 9:61-62; Matius 16:18
Pertanyaan Renungan
1.Apakah syarat-syarat menjadi pengikut Kristus yang baik? (Lukas 9:61-62).
2.Hal apakah yang akan Kristus lakukan? (Matius 16:18)
Renungan Firman:
Kita telah belajar sebelumnya bahwa seorang murid adalah seorang pengikut dan pemagang yang sudah bersatu dengan Kristus, gurunya. Kristus mau bukan agar kita membenci keluarga kita, tetapi Ia ingin agar kita mengasihi dan mengikut Dia secara radikal. Dia ingin kita mengutamakan Dia lebih dari apapun. Apakah Anda ingin menjadi murid Kristus? Kita harus meninggalkan semua penghalang yang menghalangi kita. Tetapi, untuk apakah kita mengikut Kristus? Bukan sekedar belajar mengetahui banyak pengetahuan tentang Tuhan (Theologia), tapi tujuan utamanya adalah belajar membangun rumah Tuhan atau mengerjakan ladang Tuhan. Apakah kita mampu melakukannya? Jangan takut, Allah melakukannya bersama-sama dengan kita. Pemuridan bukanlah melakukan apa yang dulu Tuhan lakukan, tapi apa yang Tuhan sedang lakukan. Banyak konsep-konsep pemuridan yang kurang tepat, karena mencoba meniru apa yang dulu Kristus lakukan (WWJD = What Would Jesus Do? artinya: Apa yang Kristus dulu akan lakukan?). Dulu waktu Kristus masih di dunia, Ia belum berfokus membangun rumahNya. Pada saat itu, Ia lebih berfokus pada penebusan. Itulah sebabnya Ia berkata: “Aku akan mendirikan jemaatKu (rumahKu).” Jadi, sekarang waktunya Kristus membangun rumahNya. Menjadi murid Kristus adalah melakukan bersama-sama apa yang sedang Kristus lakukan sekarang. Pemuridan adalah membiarkan Kristus yang ada di dalam kita melakukan karya pembangunan rumahNya melalui kita muridNya.

Sabtu, 17 September 2011
Murid Belajar Sampai Tamat
Bacaan Firman: 1 Korintus 4:16-17; Lukas 6:40
Pertanyaan Renungan
1.Apakah nasihat Paulus untuk jemaat di Korintus? (1 Korintus 4:16).
2.Apa yang Paulus tugaskan kepada Timotius untuk jemaat di Korintus? (1 Korintus 4:16).
3.Menurut ayat ini, hal apakah yang harus dilakukan oleh seorang murid agar ia sama dengan gurunya? (Lukas 6:40)

Renungan Firman:
Paulus meminta supaya setiap anggota jemaat di Korintus menuruti teladannya. Apakah teladan Paulus? Paulus mempraktekkan “hidup yang dituruti di dalam Kristus.” Jadi, ada 2 hal di sini. Pertama, Paulus menuruti hidup Kristus. Artinya standar hidup Paulus adalah Kristus. Semua sifat dan pelayanan Kristus adalah standar hidupnya. Namun, tidak cukup sampai di situ. Paulus menuruti Kristus di dalam Kristus. Artinya, Kristuslah yang hidup melalui Paulus. Dan Paulus membiarkan Kristus yang hidup dan melayani di dalam dirinya. Paulus justru mengalir bersama-sama dengan Kristus. Ia adalah teman sekerja Kristus di dalam membangun rumah Tuhan (1 Korintus 3:9). Teladan inilah yang Paulus tunjukan dan ajarkan di setiap jemaat. Inilah cara hidup murid Kristus yang harus dipraktekkan sampai kita menjadi serupa dengan Kristus. Kita harus belajar sampai tuntas dan tamat.

Minggu, 18 September 2011
Murid Menginjil Dan Memenangkan Jiwa
Bacaan Firman: Lukas 10:1-2, 7-9
Pertanyaan Renungan
1.Siapakah yang diutus Tuhan untuk pergi ke setiap kota untuk mendahuluiNya? (Ayat 1). Mengapa Ia mengutus murid-muridNya? (Ayat 2).
2.Murid-murid disuruh mengunjungi rumah-rumah. Hal apakah yang harus dilakukan oleh murid-muridNya di sana? (Ayat 7-9).
Renungan Firman:
Ada orang yang berpikir bahwa tugas penginjilan dan memenangkan jiwa adalah tugas ke 12 murid (rasul-rasul). Ternyata, ada 70 murid lain yang bukan rasul justru dilatih oleh Tuhan untuk melakukan penginjilan. Ke-70 murid inilah yang menggambarkan semua murid Kristus. Semua murid Kristus ditugaskan oleh Kristus untuk pergi memberitakan Injil dan memenangkan jiwa. Setiap murid haruslah melakukan apa yang gurunya lakukan. Kini, Kristus (Guru) telah ada di dalam kita. Karena Dia telah bersatu dengan kita. Kadang-kadang Ia menyatakan diri dan memberitahukan kepada kita supaya kita menginjil, namun seringkali tanpa memberi tahu kita, Dia menuntun kita untuk berdoa dan memenangkan jiwa. Pada saat itu, sebenarnya secara tidak sadar Kristuslah yang melakukan penginjilan di dalam kita. Jadi, kita tidak usah bertanya apakah kehendak Tuhan untuk menginjil atau tidak, karena itu pasti kehendak Tuhan. Kita hanya perlu berdoa secara korporat untuk siapa, dimana, bagaimana kita akan menginjil. Jikalau Tuhan tidak memberikan tanda secara spesifik, berarti Ia secara diam-diam (tanpa memberitahu) telah bekerja di dalam dan melalui kita untuk memenangkan jiwa. Ingat, kita telah manunggal dengan Kristus. Jadi segala pikiran dan tindakan kita selama sesuai dengan firman Tuhan, adalah pikiran dan tindakan Kristus melalui kita.


Senin, 19 September 2011
Murid Saling Mengajar
Bacaan Firman: Kolose 3:15-16; Matius 28:19-20
Pertanyaan renungan:
1.Sebagai anggota-anggota tubuh Kristus (Kolose 3:15), hal-hal apakah yang harus kita lakukan di dalam persekutuan-persekutuan kita? (Kolose 3:16)
2.Hal apakah yang harus dilakukan terhadap orang-orang yang telah dibaptis? (Matius 28:19-20)
Renungan Firman
Setelah batu-batu (bahan bangunan) dikumpulkan, maka batu-batu itu tak boleh dibiarkan menjadi tumpukan (kumpulan) batu-batu. Itu bukan sebuah rumah, melainkan tumpukan batu-batu. Demikian pula dengan rumah Tuhan. Sering banyak jiwa baru yang lahir baru dikumpulkan sebagai batu-batu hidup di lokasi pembangunan (komsel), namun batu-batu hidup tersebut belum dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan yang siap pakai. Batu-batu hidup tersebut masih berbentuk “liar” dan kasar, sehingga harus dibentuk terlebih dahulu agar menjadi serupa dengan gambaran batu penjurunya. Oleh sebab itulah, batu-batu perlu dipukul, dipahat, dan diasah agar sesuai dengan pola batu penjurunya, yaitu Kristus. Proses pembentukan itu terjadi lewat proses saling mengajar. Kita semua adalah tukang bangunan sekaligus adalah batu-batu hidup. Harus ada hubungan saling mengajar untuk taat, baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil di lokasi pembangunan (komsel). Walau semua tukang bekerja sebagai tim di rumah Tuhan (komsel), namun sebaiknya setiap tukang bertanggung jawab pada satu atau dua batu saja. Kalau tidak, maka setiap batu tidak akan terbentuk dengan baik, karena tak ada sentuhan pribadi yang menetap. Jadi diperlukan kelompok saling memuridkan yang lebih kecil (2-3 orang).

Selasa, 20 September 2011
Murid Saling Menggembalakan Dengan Kasih
Bacaan Firman: 1 Yohanes 3:14-18
Pertanyaan renungan:
1.Bagaimanakah kita mengetahui bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup? (Ayat 14-15).
2.Bagaimanakah kita mengetahui kasih Kristus? Seberapa besarkah kasih Kristus untuk kita? (Ayat 16).
3.Bagaimanakah kita tahu bahwa kasih Allah tetap di dalam kita? Apakah tindakan nyata dalam saling mengasihi? (Ayat 17-18)

Renungan Firman:
Salah satu tanda yang paling utama bahwa kita telah lahir baru adalah kita memiliki benih (DNA) Kristus, yaitu kasih. Orang yang lahir baru tidak mungkin membenci (bahasa Yunaninya: terus-menerus membenci) saudaranya. Jadi, kalau kita memiliki benih (DNA) Kristus, maka kita pasti memiliki kemampuan untuk mengasihi. Sama seperti ikan yang dilahirkan dengan memiliki DNA (benih) yang memampukannya untuk berenang, demikianlah orang yang lahir baru telah memiliki DNA (benih) yang memampukannya untuk mengasihi. Mengapa? Sebab Kristus telah berdiam di dalam dirinya. Kristus yang adalah kasih telah menjadi DNA (benih)nya. Inilah sifat kegembalaan Kristus. Lalu, bagaimanakah caranya Kristus menggembalakan domba-dombaNya? Ia mengasihi domba-domba-Nya dengan menyerahkan nyawa-Nya (Yohanes 10:14-15). Jika Kristus berdiam di dalam diri kita, maka kitapun akan mampu mengekspresikan kasih yang rela menyerahkan nyawa. Kalau saja kita rela menyerahkan nyawa kita, maka tentu kita juga rela menyerahkan harta kita untuk orang-orang yang membutuhkannya. Marilah mulai mengasihi dengan membagi harta untuk menjawab kebutuhan saudara-saudara kita.

Rabu, 21 September 2011
Murid Mempraktekkan Gaya Hidup Apostolik
Bacaan Firman: Roma 16:25-27
Pertanyaan renungan:
1.Apakah janji Tuhan untuk kita? Perhatikan kata: “menurut” dan “sesuai” (Ayat 25-26).
2.Bagi siapakah kemuliaan sampai selama-lamanya? (Ayat 27).
Renungan Firman:
Pada beberapa ayat inilah terletak rahasia kehidupan yang kokoh dan maksimal. Banyak orang Kristen tidak mengalami kehidupan yang kuat, padahal janji Tuhan dalam ayat 25 begitu luar biasa. Mengapa banyak orang tidak mengalaminya? Karena janji tersebut diberikan menurut/ sesuai dengan 3 hal yang harus terpenuhi:
1. Menurut Injil yang dimasyurkan oleh Paulus.
Injil adalah berita bahwa Yesus telah mati dan bangkit bagi dosa-dosa kita. Dengan percaya pada Kristus, maka segala dosa kita diampuni dan kita diselamatkan. Namun, banyak orang belum memenuhi hal yang kedua.
2. Menurut pemberitaan tentang Yesus Kristus.
Kita bukan hanya cukup menerima Kristus di hidup kita, tetapi Yesus haruslah menjadi fondasi hidup kita. Kristus yang menjadi hidup kita. Inilah fondasi kerasulan dalam hidup kita.
3. Sesuai dengan pernyataan rahasia.
Bukan saja Kristus menjadi fondasi kita, tetapi kita sekarang mengerti dan hidup dalam rahasia Kristus, yaitu gereja (Efesus 3:3-6). Tanpa hidup di dalam gereja kita tidak mungkin mengerti rahasia Kristus. Hanya melalui gereja yang mempraktekkan gaya hidup salinglah kita dapat mengerti rahasia Kristus. Jadi kita tidak cukup hanya mengalami pengampunan dosa, tetapi hidup kita harus dibangun di atas dasar-dasar kerasulan (apostolik). Orang yang memiliki dasar apostolik akan berfokus kepada Kristus dan rumahNya. Orang-orang yang memiliki visi dan misi apostolik sangatlah radikal. Mereka hidup untuk Kristus dan untuk membangun rumahNya.

Kamis, 22 September 2011
Murid-Murid Saling Mengawasi Secara Profetik
Bacaan Firman: Yehezkiel 8:9-10; 7:26; 1 Korintus 14:3
Pertanyaan Renungan
1.Nabi Yehezkiel dalam roh dibawa oleh Allah untuk melihat penyembahan berhala yang terjadi dalam Bait Allah. Apa yang dikatakan Tuhan pada Yehezkiel? (Yehezkiel 8:9-10)
2.Yehezkiel bernubuat tentang bencana yang akan menimpa Yerusalem, tempat Bait Allah berada. Menurut ayat ini, Tuhan berbicara lewat 3 cara. Sebutkan! (Yehezkiel 7:26).
3.Apa fungsi karunia bernubuat dalam jemaat (Bait Allah/rumah Tuhan)? (1 Korintus 14:3, 31).
Renungan Firman:
Tugas utama pelayanan nabi adalah mengawasi umat Tuhan. Nabi adalah orang yang dibangkitkan oleh Tuhan untuk menjaga kekudusan Bait Allah. Yehezkiel dipakai Tuhan untuk melihat kenajisan-kenajisan, karena penyembahan berhala di dalam Bait Allah. Nabi berfungsi untuk memperingati umat Tuhan jika mereka menyimpang dari Maksud Abadi Allah. Seringkali umat Tuhan menajiskan Bait Allah, yaitu gereja. Ketika kita berkumpul di dalam rumah Tuhan, kita bukan lagi berfokus menyembah Allah dan membangun rumah Tuhan, tetapi kita berfokus memuaskan diri sendiri. Kita datang bukan untuk menyembah Allah, tetapi ilah-ilah yang lain. Tugas pelayanan kenabian adalah menegur kita dan menuntun kita kembali pada Maksud Abadi Allah. Pelayanan kenabian bertugas mengingatkan kita, tentang apa tujuan pertemuan di rumah Tuhan, yaitu menyembah Tuhan dan membangun rumah Tuhan. Cara Tuhan berbicara di dalam rumah Tuhan adalah melalui 3 cara: nubuat (penglihatan) oleh nabi-nabi; pengajaran oleh imam-imam; nasihat oleh tua-tua (orang-orang berohani). Pada zaman Perjanjian Baru, setiap orang percaya bisa berfungsi sebagai nabi, imam, dan raja (orang berohani) (Wahyu 1:5-6; 1 Korintus 14:31). Itulah sebabnya setiap orang percaya dalam jemaat boleh saling menyampaikan nubuat, pengajaran, dan nasihat. Tujuan nubuat adalah untuk membangun (meneguhkan) iman mereka yang sedang melakukan tugas pembangunan rumah Tuhan. Nubuat juga menasihati (membawa kembali) mereka yang telah jauh dari pembangunan rumah Tuhan. Mereka yang lelah di dalam pembangunan rumah Tuhan akan dihibur.




Jum'at, 23 September 2011
Murid Rela Menderita
Bacaan Firman: Lukas 9:22-25, 62
Pertanyaan Renungan
1.Yesus datang untuk menebus kita dari dosa dan menjadikan kita rumah-Nya. Hal apakah yang harus dialami oleh Anak Manusia untuk proses membangun rumah Allah? (ayat 22)
2.Apa yang dikatakan Kristus tentang orang-orang yang mau mengikut Dia? (Ayat 23). Mengapa? (Ayat 24-25).
3.Apakah kata Yesus tentang orang yang membajak di ladang? (Ayat 62)
Renungan Firman:
Murid adalah orang-orang yang dipanggil untuk mengikuti gurunya dan melakukan apa yang gurunya lakukan (Lukas 9:57-62). Sekarang ini, Kristus sibuk membangun rumahNya. Karena itu, kita pun dipanggil untuk mengikuti Dia dan membangun rumah-Nya atau membajak ladang-Nya (1 Korintus 3:9-15). Namun, bagi mereka yang dipanggil untuk membajak ladang atau membangun rumah Allah, ada harga yang harus dibayar. Mereka harus menderita seperti gurunya. Mereka harus memikul salib dan menyangkal dirinya setiap hari. Mengapa? Sebab, jika seseorang tidak menyangkal diri dan memikul salib, ia tidak mungkin mengikut Yesus. Orang yang demikian pastilah mengikuti diri sendiri. Orang yang mengikuti diri sendiri adalah orang yang hidup dalam kedagingan. Orang yang kedagingan adalah orang yang sibuk membangun urusan (rumah) sendiri, bukan rumah Tuhan. Orang yang kedagingan pasti akan menghasilkan perbuatan-perbuatan daging yang merusak rumah Tuhan (Galatia 5:19-21). Tetapi, seorang yang menyangkal diri dan memikul salib akan menghasilkan buah roh yang membangun rumah Tuhan (Galatia 5:22-26). Apakah Anda benar-benar terpanggil oleh Kristus? Ataukan Anda hanya mau mengikuti Kristus supaya menjadi kaya, sukses, dan hidup enak? Apabila Anda mundur dari mengikuti Yesus dan membangun rumah-Nya pada saat mendengar syarat-syarat penderitaan, maka Anda belum pernah dipanggil oleh Kristus. Anda hanya terpanggil untuk hidup sukses dan enak. Panggilan Tuhan begitu kuat, sehingga Anda tidak mungkin tidak mengikut Dia untuk membangun rumah-Nya.

Sabtu, 24 September 2011
Murid Yang Memiliki Kuasa Transformasi
Bacaan Firman: Lukas 14:25-35
Pertanyaan Renungan
1.Apa yang Yesus katakan tentang syarat-syarat menjadi muridNya? (Ayat 25-27, 33)
2.Mengapa kita tidak dapat menjadi murid Kristus bila kita tidak memenuhi syarat-syarat tersebut? (Ayat 28-32).
3.Jika kita tidak memenuhi syarat sebagai murid, seperti apakah kita diumpamakan? (Ayat 34-35).
Renungan Firman:
Murid adalah orang-orang yang melakukan apa yang gurunya sedang lakukan. Bila kita adalah murid Kristus, kita pasti setia membangun rumah Tuhan, seperti Kristus membangun rumah Tuhan. Apabila seseorang tidak memenuhi syarat itu, ia tidak bisa menjadi murid Kristus. Penghalang utama seseorang untuk menjadi murid Kristus adalah kecintaannya yang lebih besar kepada orang tua, keluarga, diri sendiri, dan uang (harta), dibanding kecintaannya kepada Tuhan.
Karena itulah Kristus menuntut kita untuk menyerahkan hal-hal itu dan mengasihi Dia lebih dari apapun. Kecintaan kita kepada Tuhan dibandingkan dengan kecintaan kita pada hal-hal lain haruslah seperti perbandingan antara cinta dan benci. Itulah sebabnya, Kristus menggunakan kata “membenci” dalam ayat 26. Jika seseorang tidak mengasihi Kristus dengan sungguh-sungguh, maka ia tidak dapat menjadi murid-Nya. Orang yang demikian tidak mungkin taat untuk berada di rumah Tuhan dan membangun rumah-Nya. Karena itu, orang yang demikian diumpamakan seperti garam yang kehilangan rasa asinnya. Mereka menjadi “garam” yang tawar. Tidak ada kuasa transformasi, bahkan dibuang dan diinjak-injak oleh masyarakat.

Minggu, 25 September 2011
Murid Diutus Untuk Mengubah Dunia
Bacaan Firman: Matius 5:13-16
Pertanyaan Renungan
1.Menurut Kristus, siapakah kita? Apakah fungsi kita di masyarakat? (Ayat 13-14).
2.Bagaimanakah caranya agar kita berguna bagi masyarakat? (Ayat 13, 15).
3.Apakah tujuan kita untuk manfaat bagi masyarakat? (Ayat 16).
Renungan Firman:
Matius 5 adalah khotbah Yesus pada murid-muridNya (Matius 5:1-2). Ia berkata bahwa murid-muridNya adalah garam dan terang. Ia tidak berkata bahwa mereka akan menjadi garam dan terang. Ia tidak berkata bahwa ketika mereka pergi ke suatu tempat mereka akan menjadi terang dan garam. Kristus berkata bahwa mereka adalah garam dan terang. Jadi, terang dan garam bukanlah suatu acara atau event. Menjadi terang dan garam adalah gaya hidup sehari-hari. Fungsi kita sebagai garam dan terang adalah pada pekerjaan sehari-hari, dimana Allah mengutus kita. Kita adalah garam dan terang di kampus, sekolah, kantor, lapangan, bisnis, dan dimana pun Tuhan menempatkan kita sehari-hari. Hanya murid-murid yang memiliki rasa asin dan cahaya teranglah yang dapat mengubah dunia. Murid-murid yang mengikut Kristus dan melakukan apa yang Kristus lakukan, yaitu membangun rumah Tuhanlah yang memiliki rasa asin dan cahaya terang tersebut. Marilah kita tunjukkan rasa asin dan cahaya terang kita agar masyarakat dapat mengalami transformasi.


Senin, 26 September 2011
Murid Pasti Berbuah
Bacaan Firman: Yohanes 15:16-17
Pertanyaan renungan:
1.Hal apakah yang ditetapkan Allah bagi setiap orang yang telah dipilihNya? (Ayat 16).
2.Apakah perintah Tuhan kepada kita? (Ayat 17).
Renungan Firman
Setiap orang yang telah dipilih oleh Tuhan adalah murid-murid Tuhan. Panggilan Tuhan begitu kuat atas diri murid-muridNya, karena Ia adalah Tuhan (Penguasa) atas hidup mereka. Itulah sebabnya, Ia bukan hanya memanggil mereka, tetapi Ia menetapkan mereka untuk pergi, berbuah, dan buahnya tetap. Jika kita adalah benar-benar murid-Nya, maka kita pasti berbuah dan buah kita tetap. Apakah buah-buah kita? Tentu buah kita adalah hasil dari persekutuan kita sebagai carang-carang dengan pokok anggurnya. Jika kita adalah carang pokok anggur, maka buah kita pastilah buah anggur. Oleh karena itu, buah-buah kita harus sama seperti sifat-sifat dan pekerjaan pokok anggur kita. Jikalau guru kita hidup dalam rumah Allah Tritunggal dan terus-menerus membangun rumah-Nya, maka buah kitapun harus sama. Buah kita adalah makin saling mengasihi di dalam rumah Tuhan dan semakin giat membangun rumah Tuhan. Seorang murid pasti harus sama seperti gurunya.

Selasa, 27 September 2011
Murid Berbuah Banyak
Bacaan Firman: Yohanes 15:1-5, 8
Pertanyaan renungan:
1.Hal apakah yang harus dialami oleh seorang murid agar berbuah banyak? (ayat 1-3).
2.Bagaimanakah caranya agar kita berbuah banyak? (ayat 4-5).
3.Bagaimanakah caranya memuliakan Allah, Bapa? (ayat 8).
Renungan Firman:
Di dalam ayat-ayat ini, kita melihat ada 3 tahap dalam menghasilkan buah : berbuah, lebih banyak berbuah, dan berbuah banyak. Itulah ciri seorang murid. Allah menginginkan kita bukan sekedar berbuah, tapi berbuah banyak. Kita seringkali hanya puas dengan berbuah, tetapi Tuhan menginginkan kita berbuah yang banyak. Itulah yang dimaksud dengan kesetiaan dalam Kerajaan Allah. Kesetiaan bukanlah setia menjaga agar satu talenta yang diberikan tidak hilang, tetapi ada hal yang lebih dari itu. Kesetiaan dalam perumpamaan talenta adalah melipatgandakan talenta-talenta yang diberikan kepada kita berapapun jumlahnya. Dua talenta dapat berlipatganda menjadi empat talenta. Lima talenta menjadi sepuluh talenta (Matius 25:14-30). Itulah kesetiaan di dalam Kerajaan Allah. Lalu, mengapa seorang murid pasti bermultiplikasi? Kuncinya adalah Kristus sendiri. Kristus sebagai pokok, jika dibiarkan mengalirkan kehidupan-Nya lewat carang-carangnya, maka carang-carang tersebut pasti berbuah lebat. Jadi Kristus yang sebenarnya hidup di dalam dan melalui murid-muridNya. Jika semua murid membiarkan Kristus yang hidup, maka mereka pasti berbuah banyak.

Rabu, 28 September 2011
Murid Mentaati Amanat Agung
Bacaan Firman: Matius 28:16-20; 1 Korintus 15:5-7
Pertanyaan renungan:
1.Kepada siapa sajakah Kristus menampakkan diri-Nya? (I Korintus 15:5-7).
2.Ketika menampakkan diri, apakah kata-kata Kristus kepada mereka? (Matius 28:18).
3.Tugas apakah yang diberikan kepada murid-murid Kristus? (Matius 28:19-20).
Renungan Firman:
Ada beberapa orang yang berpendapat bahwa Amanat Agung (Matius 28:19-20) hanya berlaku bagi rasul-rasul, dan bukan bagi semua murid atau orang percaya. Alasannya, karena di dalam ayat 16, seolah-olah hanya kesebelas murid yang pergi ke Galilea. Tapi jika kita membaca ayat 1-10, maka kita akan tahu bahwa malaikat memberi pesan kepada murid-murid Kristus untuk pergi ke Galilea (Ayat 7). Yesus juga berpesan agar saudara-saudaraNya pergi ke Galilea untuk melihat Dia (Ayat 10). Selanjutnya, Paulus menegaskan dalam 1 Korintus 15:6, bahwa ada lebih dari 500 saudara sekaligus yang melihat Yesus. Dari sini, kita bisa menyimpulkan bahwa sangat mungkin bahwa yang berjumpa dengan Kristus pada saat mendengarkan Amanat Agung di Galilea itu bukan hanya kesebelas rasul, tetapi juga saudara-saudara (murid-murid) lainnya, termasuk wanita-wanita yang mengiring Yesus. Dari janji penyertaanNya sampai kepada akhiz zaman dan tugas untuk memuridkan segala bangsa (suku etnik), dapat kita simpulkan bahwa tugas Amanat Agung bukan hanya kepada rasul-rasul yang hidup pada zaman itu saja, tetapi bagi semua murid-murid selanjutnya sampai semua suku bangsa (suku etnik) bisa terjangkau.

Kamis, 29 September 2011
Rumah Yang Dimurnikan
Bacaan Firman: 1 Petrus 4:17-19
Pertanyaan Renungan
1.Kapankah penghakiman Allah dimulai dan dimanakah Allah memulainya? (ayat 17).
2.Hal apakah yang harus dilakukan ketika Tuhan memurnikan rumah-Nya? (ayat 18-19).
Renungan Firman:
Sebelum dunia dihakimi, maka rumah Allah yang pertama-tama dihakimi. Penghakiman bagi rumah Allah bukan untuk menentukan apakah ia diselamatkan atau tidak, tetapi berbicara tentang ujian yang datang untuk memurnikannya. Rumah Allah adalah tempat kediaman Allah. Karena itu, rumah Allah tidak boleh dicemari oleh segala bentuk kenajisan. Oleh sebab itu, Allah pasti melakukan pemurnian bagi rumahNya. Jadi, apabila kita mengalami kesulitan, aniaya, dan tantangan yang berat, maka hal itu membuktikan bahwa kita benar-benar adalah rumah-Nya. Allah menginginkan rumah yang bersih dan murni. Bahan-bahannya harus terbuat dari emas, mutiara, dan batu-batuan berharga. Bahan-bahan tersebut hanya bisa dihasilkan lewat api, iritasi, dan tekanan-tekanan hidup yang bertubi-tubi. Pemurnian memang berat, sehingga penulis Amsal berkata bahwa “orang-orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan.” Orang benar saja merasa seolah-olah “hampir tidak diselamatkan,” apa lagi yang bukan orang benar? Tapi, janji-Nya yang pasti adalah orang benar pasti diselamatkan.

Jum'at, 30 September 2011
Yerusalem Baru
Bacaan Firman: Wahyu 21:1-3, 9-11, 16-19; 22:1-2
Pertanyaan Renungan
1.Ketika melihat Yerusalem baru, apakah yang didengar oleh Yohanes? (Wahyu 21:1-3).
2.Seperti apa keadaan akhir dari rumah Allah / Yerusalem baru? (Wahyu 21:9-11, 16-19).
3.Kapankah pohon kehidupan berbuah dan untuk tujuan apakah buah itu? (Wahyu 22:1-2).
Renungan Firman:
Yerusalem baru bukanlah Firdaus (“surga”) tempat penampungan orang-orang percaya yang telah mati. Banyak orang membaca Wahyu 20-21 dan membayangkan bahwa itu adalah suasana Firdaus (“surga”), tempat tinggal orang-orang percaya yang sudah mati. Yerusalem baru adalah gambaran rumah Tuhan di bumi yang akan terjadi setelah kerajaan 1000 tahun. Jadi, Yerusalem baru adalah gambaran gereja universal yang sudah sempurna. Ternyata, Yerusalem baru itu adalah tempat kediaman Allah. Disebut juga mempelai Anak Domba. Sebuah kota Allah yang berbentuk kubus. Kubus adalah gambaran dari tempat kediaman Allah dalam Tabernakel. Ruang maha kudus berbentuk kubus dengan ukuran 10 hasta x 10 hasta x 10 hasta. Bahannya yang adalah batu-batu hidup (murid-murid), terbuat dari bahan emas, mutiara, dan batu-batuan berharga. Di Yerusalem baru, tidak seperti Yerusalem sebelumnya. Tidak terdapat lagi Bait Suci di dalamnya. Mengapa? Karena sekarang Bapa dan Anak yang menjadi Baitnya. Kita yang telah bersatu dengan Kristuspun adalah bait-Nya. Dalam kota itu ada air dan pohon kehidupan. Orang-orang yang ada di dalam kota itu makan dan minum serta hidup kekal selama-lamanya. Haleluya.

Reference : Abbalove Ministry Daily bread

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment