Kecanduan Seks
Berkali-kali Rinto membalikkan sebuah majalah syur sambil melotot dan mulut berdecak kagum. Ini sudah menjadi kebiasaannya sejak duduk di bangku SMA. Ia ingin lepas tapi kembali lagi. Dan kembali lagi bak lingkaran yang tak putus-putusnya.
Apa yang dialami Rinto di atas menunjuk kepada suatu gejala kecanduan seks. Sebagaimana jenis kecanduan yang lain, kecanduan seks juga membuat orang yang mengalaminya menjadi terobsesi untuk melakukan dan terus melakukan. Meskipun kata hatinya sudah menyuruh berhenti, orang itu tetap saja melakukannya.
Lihat saja kehidupan yang dijalani Meta. Mulanya saat duduk di bangku kuliah semester dua dia berpacaran dengan Tony. Tak lama kemudian Tony sudah memperkenalkan ciuman, pelukan dan berakhir ke hubungan seks. Mulanya Meta menolak, tapi karena setiap kali bertemu akhirnya dia tak kuasa juga. Lama-lama malah Meta yang sangat merindukan hubungan seks itu. Tanpa sadar dia kecanduan.
“Kecanduan seks bermula dari adanya sebuah pengalaman pemicu seperti menonton film, membaca majalah porno, stensilan, komik porno ataupun melakukan hubungan seks itu sendiri. Termasuk di sana kegiatan yang dilakukan di dunia internet. Biasanya orang yang baru pertama kali melakukannya akan merasa feeling guilty, ada sebuah perasaan bersalah di dalam hatinya. Tapi lama kelamaan jika tidak dihentikan maka ia akan melakukan rasionalisasi, sehingga perasaan bersalah itupun lenyap,” ujar Dra Sharen Winar seorang psikolog dari Sekolah Bina Bangsa Jakarta.
Lebih jauh Sharen mengatakan akibat dari kencaduan seks itu maka seseorang akan merasa bersalah, terobsesi melakukan hubungan seks dengan orang lain yang bisa menyebabkan ketularan penyakit kelamin seperti AIDS/HIV, dan juga perasaan malu. “Biasanya orang ingin berhenti tapi tidak tahu dan tidak mau. Padahal jika dia mau berhenti, dia akan mengalami kebebasan yang sempurna. Untuk itu dia harus menyatakan sebuah komitmen pribadi bahwa saya ingin berhenti. Meskipun melakukan lagi di kemudian hari tapi komitmen itu harus tetap dipegang. Saya tidak bilang itu mudah tapi sebuah komitmen yang dipegang teguh suatu saat pasti akan membebaskannya dari kecanduan seks itu,” katanya.
Selanjutnya Sharen menyarankan orang yang ingin berhenti dari kecanduan seks untuk membuat sebuah pertanggungjawaban atas komitmen yang diambil. Misalnya jika dia melakukan lagi maka ada sesuatu ganjaran yang dipikul misalnya tidak makan makanan kesukaan, dll. Juga perlu mensharekan kepada orang yang bisa dipercaya bisa orang tua, saudara, sahabat, pendeta, atau orang professional lainnya yang bisa menolong. Minimalkan menguatkan komitmen untuk berhenti. Yang tak kalah pentingnya adalah mencari aktivitas pengganti dari waktu luang sehingga tidak kembali lagi melakukan hal tersebut. “Tentu saja di atas semuanya doa meminta kekuatan Tuhan sangat penting, serte mengisi pikiran dengan firman Tuhan,” ujar Sharen lagi.
About Me
Popular Posts
-
"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada". Matius 6: 21. Teman, kutipan ayat di atas dapat memiliki arti negatif...
-
Menuliskan sasaran pribadi butuh disiplin. Relatif mudah untuk menghayal, berangan-angan atau menginginkan sesuatu dalam hidup ini, tapi men...
-
Seorang pria melewati kumpulan gajah, dia tiba-tiba berhenti dan bingung oleh fakta bahwa makhluk-makhluk besar hanya diikat dengan sebuah t...
-
1 Petrus 1:13-19 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan...
-
Dalam perjalanan hidup ini banyak godaan yang bisa membuat kita jatuh dan jauh dari Bapa di Surga.. Ketika anda terjatuh dalam pencobaan itu...
-
1. Banyak sekali penyanyi terobsesi dengan nada tinggi. Karena memang nada tinggi bisa terdengar “menarik” dan “exciting” 2. Tapi banyak ...
-
Apa yang terlintas di benak kita, ketika kita mendengar kata "FREEDOM" (kebebasan, kemerdekaan)? Apakah itu merupakan sebuah ter...
-
Filipi 2 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan...
-
FGCC 40 Days Daily Devotion #IntimacyWithGod Day 9: Tuesday 26 Feb 2013 “Tabir yang terbelah” Silahkan baca: Markus 15:33-41 Markus 15...
-
Pada kwartal ini kita belajar mengenai "Alkitab dan Emosi Manusia", namun penulis pelajaran Sekolah Sabat tidak membalas mengenai ...
No comments:
Post a Comment