Pages

Live in Process

“Kita itu uda sahabatan 5 tahun, Rin! Tapi kok lo tega-teganya bersikap seperti itu ke gue!”, seru Andin.

“Nah lo tahu sendiri kalo kita uda sahabatan 5 tahun! Masa lo percaya kalo gue yang melakukan semua itu?!”, seru Rina tidak mau kalah.

Mungkin sebagian dari kita pernah mengalami situasi di atas. Situasi di mana kita berpikir bahwa kita sudah cukup lama bersahabat, akan tetapi kenyataan seperti berkata bahwa kita baru mengenal sahabat kita beberapa hari atau beberapa jam yang lalu.

Kenyataannya, berapa lama pun kita mengenal diri seseorang, itu tidak lah menjamin bahwa kita mengenal orang tersebut secara keseluruhan. Pasti akan ada situasi di mana kita merasa sahabat kita itu berubah menjadi seseorang yang tidak kita kenal dan 180o berbeda dari biasanya. Jika situasi tersebut terjadi, bagaimanakah sikap kita? Apakah kita terpicu oleh keadaan yang menaikkan amarah kita? Atau sebaliknya kita bersikap tenang dan santai saja?

Setiap hal yang terjadi dalam diri kita, merupakan proses kehidupan yang harus kita jalani. Mengenal sahabat kita dalam waktu 5 tahun pun tidak membuat proses itu terhenti. Namun sebaliknya, proses yang ada akan semakin tough karena 5 tahun itu bukanlah waktu yang singkat.

Proses itu akan selalu ada dalam kehidupan kita dan proses situ ada to expand our capacity. May be we think that we are in level 1, but we are actually in level 11, 21, 31, etc. Itulah proses yang terus membawa kita terus naik dan tidak peduli di level manakah kita sekarang, proses akan selalu datang.

Dan pertanyaannya ialah, apakah kita mau setia dalam setiap proses kehidupan atau kita memilih untuk lari dari prosesnya Tuhan? (CW)

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment