Arti Sebenarnya dari Damai Sejahtera
Yohanes 14:24-31
Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
Pada suatu hari telah diadakan lomba melukis dengan tema damai sejahtera. Pelukis yang dapat menggambarkan damai sejahtera dengan seefektif mungkin di dalam lukisannya akan mendapatkan hadiah pertama. Kemudian para pelukis pun dengan penuh semangat melukiskan sesuai dengan tema yang ada. Saat tiba masa untuk penjurian, para juri melihat banyak sekali lukisan-lukisan yang menggambarkan damai sejahtera seperti padang rumput hijau dengan matahari yang bersinar dengan cerahnya dan gedung-gedung pencakar langit dengan awan yang terang. Kemudian para juri melihat satu lukisan unik yang berbeda sekali dengan lukisanlukisan lainnya. Lukisan ini menggambarkan keadaan gelap gulita karena hujan disertai petir di padang rumput. Bagaimana bisa lukisan ini menggambarkan damai sejahtera? Pada akhirnya juri pun memilih lukisan ini untuk menjadi pemenang pertama. Kenapa lukisan ini bisa menang? Ternyata di antara pepohonan dalam lukisan itu, terdapat 4 ekor anak elang yang
sedang tidur dengan nyenyaknya karena dijagai oleh sang ibu elang.
Itu-lah damai sejahtera yang Tuhan berikan kepada kita. Dia memberikan damai, keamanan dan perlindungan kepada kita dimana-pun dan kapan-pun, terutama saat hidup kita sedang dilanda masalah. Jadi, jangan pernah takut dengan keadaan yang ada karena kalian punya Tuhan yang selalu melindungi kita.
About Me
Popular Posts
-
"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada". Matius 6: 21. Teman, kutipan ayat di atas dapat memiliki arti negatif...
-
Menuliskan sasaran pribadi butuh disiplin. Relatif mudah untuk menghayal, berangan-angan atau menginginkan sesuatu dalam hidup ini, tapi men...
-
Seorang pria melewati kumpulan gajah, dia tiba-tiba berhenti dan bingung oleh fakta bahwa makhluk-makhluk besar hanya diikat dengan sebuah t...
-
1 Petrus 1:13-19 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan...
-
1. Banyak sekali penyanyi terobsesi dengan nada tinggi. Karena memang nada tinggi bisa terdengar “menarik” dan “exciting” 2. Tapi banyak ...
-
Dalam perjalanan hidup ini banyak godaan yang bisa membuat kita jatuh dan jauh dari Bapa di Surga.. Ketika anda terjatuh dalam pencobaan itu...
-
Apa yang terlintas di benak kita, ketika kita mendengar kata "FREEDOM" (kebebasan, kemerdekaan)? Apakah itu merupakan sebuah ter...
-
Suatu hari seorang pekerja di perusahaan kayu mengenakan arloji kesayangannya. Arloji itu sangat disukai, karena diberikan oleh pacarnya. Ka...
-
FGCC 40 Days Daily Devotion #IntimacyWithGod Day 9: Tuesday 26 Feb 2013 “Tabir yang terbelah” Silahkan baca: Markus 15:33-41 Markus 15...
-
FGCC 40 Days Daily Devotion #IntimacyWithGod Day 5: Friday 22 Feb 2013 PEKERJAAN DALAMAN Filipi 2:13 Karena Allahlah yang mengerjakan ...
No comments:
Post a Comment