Pages

“Jatuh Bangun aku mengejarmu”



Amsal 24:13-18
Anakku, makanlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu.
Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang.
Jangan mengintai kediaman orang benar seperti orang fasik, jangan merusak rumahnya.
Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.
Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok,
supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu.

Judul di atas bukanlah sepenggal lirik lagu Meggi Z dengan judul yang sama, maaf
mengecewakan, tapi kali ini kita tidak akan membahas tentang lagu-lagu dangdut atau
sejarahnya. Banyak dari kita yang selalu merasa “jatuh bangun” dalam mengejar Tuhan. Jatuh bangun dalam dosa dan sepertinya coba tidak ada habis-habisnya. Memang penting untuk tidak melakukan dosa, sangat penting malah. Namun, kita tidak boleh lupa kalau yang sama pentingnya adalah bagaimana kita bangkit lagi dari kejatuhan kita! Kita harus ingat bahwa sebagai orang Kristen habitat kita adalah Hadirat Tuhan. Kita tidak bisa tinggal lama-lama didalam dosa, tempat di mana tidak ada Hadirat Tuhan, ibarat ikan tidak bisa terlalu lama hidup di darat, dia harus segera kembali ke air.
“All those of you who has played on the field will have tasted defeat, there's no player who has not lost before. However the best players, as a tribute to all their efforts, will give everything they've got to stand up again, the ordinary players will take them a while to get back on their feet, while the losers will remain flat on the field.”
~Darrell Royal
So, which one you are?

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment