BENOTZ

Amsal 18: 19-24
Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri.
Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya.
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN.
Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar.
Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.

Kadang waktu lagi aku kumpul- kumpul sama teman, kita suka ngomongin macem2, dari
mengeluh examnya kesusahan, mau give up aja, malah ada yang bersikap masa bodo
pelajaran ga penting ini sampai cerita tentang cowok. Aku cuma dengerin aja. Tetapi mereka sangat seneng loh, walau kita ga ikut–ikutan mengeluh. Tau ga apa yg aku lakukan? Aku cuma diem and senyum aja, dengerin semua unek- unek mreka.
Tuhan juga gitu loh, sama kita. Kita yg keluarin semua unek- unek, cerita-cerita, tetapi Tuhan cuma dengerin, diem, dan tersenyum. Rasanya seneng banget deh. Padahal itu hal yang tersimpel yg bisa dilakukan . Hear dan Listen beda loh. Walau artinya sama- sama mendengar. Tetapi sebenernya mereka mempunyai makna yg sangat berbeda. Hear itu mendengar, jadi contoh: kita dengerin temen kita lagi ngobrol, dengerin mama lagi marah2, nah terkadang HEAR jelek nya saat mereka ditanya apa yang mereka dengar, mereka tidak ingat sama sekali. Tetapi Listen itu artinya menyimak dan itu perlu kepedulian sama masalah orang lain, serta perlu effort.
Kita ga perlu ikut- ikutan mengeluh, atau nambah- nambahin supaya kita merasa diterima. Malah mereka lebih ngerasa dibantu saat kita bener bener LISTEN to their story. Sadar ga sadar, Dari situ kita bisa loh menjadi teladan mereka. Jadi sekarang sudah tau kan bedanya? HEARING or LISTENING?