Peduli itu penting
Lukas 5:12-16
Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.
Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Suster Gisela Borowka adalah seorang perempuan asal Jerman. Sejak tahun 1963, ia memilih mengabdikan diri merawat para penderita kusta di Pulau Lembata dan Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Ketika pertama kali datang, Gisela harus berhadapan dengan kenyataan, para penderita kusta dikucilkan masyarakat sekitar. Tidak ada yang mau mengurus mereka. “Biarlah mereka hidup bersama kita, mereka juga citra Allah. Jangan lukai hati mereka, mereka telah terluka; tidak saja sakit fisik, tetapi juga sakit hati,” kata Gisela.
Pada zaman Tuhan Yesus, para penderita kusta juga mengalami nasib hampir serupa. Mereka diasingkan, berpakaian compang-camping, menutupi muka sambil berteriak: Najis! (Imamat 13:45). Kondisi yang membuat mereka dibenci oleh masyarakat pada umumnya, hingga akhirnya mereka juga membenci diri mereka sendiri. Maka kita bisa membayangkan rasa lega dan sukacita si kusta, ketika Tuhan Yesus tidak mengusirnya, tetapi justru mengulurkan tangan-Nya dan menjamah dirinya. “Aku mau, jadilah engkau tahir,” kata-Nya. Kesembuhan pun terjadi; bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara batin.Melalui dua teladan di atas, saya mau mengajak teman-teman semua untuk lebih peduli terhadap sekitar kita. Mulai dari hal kecil, dari roommate kita, housemate, teman sekerja, teman bermain, mari tabur kebaikan dan kasih untuk mereka. Mulai peduli dengan sesama kita. Selamat menjadi berkat bagi generasi ini!!
About Me
Popular Posts
-
"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada". Matius 6: 21. Teman, kutipan ayat di atas dapat memiliki arti negatif...
-
Menuliskan sasaran pribadi butuh disiplin. Relatif mudah untuk menghayal, berangan-angan atau menginginkan sesuatu dalam hidup ini, tapi men...
-
Seorang pria melewati kumpulan gajah, dia tiba-tiba berhenti dan bingung oleh fakta bahwa makhluk-makhluk besar hanya diikat dengan sebuah t...
-
1 Petrus 1:13-19 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan...
-
1. Banyak sekali penyanyi terobsesi dengan nada tinggi. Karena memang nada tinggi bisa terdengar “menarik” dan “exciting” 2. Tapi banyak ...
-
Dalam perjalanan hidup ini banyak godaan yang bisa membuat kita jatuh dan jauh dari Bapa di Surga.. Ketika anda terjatuh dalam pencobaan itu...
-
Apa yang terlintas di benak kita, ketika kita mendengar kata "FREEDOM" (kebebasan, kemerdekaan)? Apakah itu merupakan sebuah ter...
-
Suatu hari seorang pekerja di perusahaan kayu mengenakan arloji kesayangannya. Arloji itu sangat disukai, karena diberikan oleh pacarnya. Ka...
-
FGCC 40 Days Daily Devotion #IntimacyWithGod Day 5: Friday 22 Feb 2013 PEKERJAAN DALAMAN Filipi 2:13 Karena Allahlah yang mengerjakan ...
-
Filipi 2 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan...
No comments:
Post a Comment