Pages

”Do not be afraid for I AM with you.”


“Si Joko, anak si bu Soleha yang sepertinya kemarin baru tamat SD itu, sekarang sudah bekerja jadi manager besar di Jakarta lho!” Kata seorang ibu ketika sedang berkumpul dengan ibu lainnya di pekarangan rumah.

Tidak terasa waktu memang berjalan dengan begitu cepat. Sama halnya dengan kita yang seakan baru kemarin menginjak SMA dan sekarang sudah menyandang predikat sebagai Mahasiswa. Mereka yang sepertinya serasa baru saja menjadi Mahasiswa pun, dunia pekerjaan sekarang tepat berada didepan mata.


Setiap manusia tentunya mengalami “fase – fase” dalam hidup. Ada fase dimana kita mengalami masa kecil dan segala sesuatunya masih terasa begitu menyenangkan. Seiring berjalannya waktu, kita beranjak dewasa dan segalanya berubah menjadi terasa tidak mudah. Berbagai tantangan, tanggung jawab dan pilihan yang terkadang berat, menjadi hal yang mewarnai kehidupan. Terlebih lagi ketika kita dihadapkan kepada lingkungan yang baru, entah itu lingkungan pekerjaan atau study, segalanya pasti akan berat pada awalnya, sehingga rasa khawatir akan masa depan, ketidakpastian dan berbagai perasaan yang tidak aman mungkin menghantui.
Hal – hal tersebut mungkin saja terjadi, pasalnya kita adalah manusia biasa yang hidup di tengah – tengah dunia yang tidak aman dan penuh dengan persaingan, dan tentunya sebagai manusia, perasaan negatif tersebut akan sangat dengan mudah menyerang. Tetapi sebagai anak Tuhan, jangan lupa bahwa Tuhan kita bekerja dibalik segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi yang percaya kepadaNya. Seperti firmanNya di Mazmur 139 : 16 yang berbunyi, “Matamu melihat selagi aku bakal anak dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari – hari yang akan dibentuk sebelum ada satupun dari padanya.” Firman tersebut kembali mengingatkan bahwa Tuhan bekerja secara luar biasa didalam kehidupan kita. Jika ibarat film, Tuhan adalah director-nya yang bekerja behind the scene of our life dan tidak ada sesuatu yang terjadi dengan kebetulan.

Ketika Tuhan menempatkan seseorang di suatu tempat, tentunya Dia juga ngga akan dengan sengaja meninggalkan orang itu sendirian. Selayaknya seorang Bapa yang bertanggung jawab, Dia akan dengan setia menyertai kita sampai pada akhirnya. Seperti bangsa Israel pada waktu itu yang dengan penyertaan Tuhan, dapat keluar dari Mesir dan menginjak tanah yang dijanjikan Tuhan bagi mereka. Padahal jika kita mengingat lagi, amat tidak mudah bagi bangsa Israel untuk keluar dari Mesir karena meskipun mereka sudah keluar, bangsa Mesir tetap nggak mau kalah, sehingga melakukan pengejaran yang tidak henti – hentinya. Salah satu kunci sukses bangsa Israel bisa sampai ke tanah perjanjian dengan selamat adalah “Penyertaan Tuhan”. Ketika penyertaan Tuhan ada, mujizat terjadi dan segala sesuatunya menjadi mungkin.

Hal yang sama terjadi dalam kehidupan kita. Tidak ada sesuatu yang kebetulan terjadi di dalam hidup anak – anak Tuhan. Dimanapun kita ditempatkan ; di Universitas apapun itu, di kota atau di negara manapun itu, yakin dan percayalah bahwa Tuhan punya rencana dan jangan pernah merasa takut karena Allah yang sama yang mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir, menyertai kita dengan setia sampai pada kesudahannya. Ketika Tuhan menempatkan kita di suatu tempat, Tuhan juga yang mengeluarkan kita dari tempat dimana kita ditempatkan dengan selamat dan sukses. Namun setiap kita pun juga dituntut untuk tetap taat dan setia. Ketika kita taat pada apa yang jadi kehendak Tuhan, penyertaan Tuhan tentunya senantiasa menaungi sehingga kita bebas dari segala perasaan dan pikiran yang negatif. Seperti kata Tuhan dalam firmanNya berkata dengan begitu mantap,”Do not be afraid for I am with you.” Ketika Tuhan beserta kita, apa yang perlu kita takuti? (gtg)

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment