Pages

No Worries



Aku tinggal dalam sebuah rumah yang sangat gelap, tidak ada cahaya yang berpendar di sini. Aku tidak dapat melihat jalanku sendiri. Tidak kurasakan cinta kasih, dingin sampai menusuk tulang belulangku. Setiap orang berhati baja, lidah mereka bagai pisau bermata dua yang diasah setiap hari. Semuanya mengenakan kacamata hitam, segala yang dilihat mereka gelap dan hitam. Rumah ini bau dan kotor. Berkali-kali aku mencoba berjalan di kegelapan namun selalu terjatuh. Aku meniru tingkah laku mereka agar diterima di sini. Aku di terima! Semuanya karena hasil upaya diriku sendiri, tapi aku masih merasa sendiri… Dan lelah… Aku tinggal dalam ketakutan dalam kesendirian. Aku menangis.

Rupanya, ada seseorang yang mengasihiku. Dia mengajakku keluar dari rumah itu dan tinggal di rumahnya. Rumahnya terang dan hangat. “Jangan takut, jangan khawatir”, katanya. Ia mengajakku berbicara dan memberiku sup kacang merah hangat, enak rasanya. Saat malam tiba, ia membawaku ke sebuah ruangan yang sepi. Di sana ia berlutut dan melipatkan tangannya, mengajariku berdoa. Setiap hari, dengan sabar ia mengajariku banyak hal dalam kasih dan disiplin. Sakit rasanya dibentuk. Tak jarang aku melawan, tapi tidak di paksa olehnya. Karena kasihnya, aku mulai berubah. Aku merasakan kasihnya mengalir dalam pembuluh darahku, begitu hangat dan menenangkan. Dapat kurasakan aku tidak sendiri. Tidak ada kekhawatiran tinggal bersama orang ini. Aku menangis bahagia. Inilah kebahagiaan yang sesungguhnya, tempat di mana aku menerima kasih yang berlimpah dan tidak perlu khawatir lagi.

Aku adalah aku. Kenyataannya aku memang pernah tinggal dalam kedua rumah tersebut. Orang yang menyelamatkanku adalah Yesus Kristus. Begitu besar kasihnya setiap hari padaku, dengan sabar aku dibentuk, dengan disiplin aku diubahkan. Aku sendiri saksi hidup, aku telah meminum air-Nya, dan aku tinggal dalam rumah-Nya. Ngga ada yang lebih indah tinggal dengan-Nya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu (1 Petrus 5:7).

By : Shella Tanzilia

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment