Pages

Who Are You to You



“We are His works of art. We are created in His image to do good deeds. We are significant, not because of what we do, but because of whose we are.”

–Max Lucado-

You are the one and only in these world. Kalimat ini tentunya ditujukan untuk kita semua!
Berapa banyak dari kita yang kurang pede dengan diri kita sendiri? Entah itu karena fisik, pribadi, atau mind set kita? Berkacalah, apa yang terlihat di sana? Apa yang kita lihat, itulah nilai yang kita tanam sebagai gambar diri. Bicara mengenai harga diri, berapa harga yang kita label untuk diri sendiri? Lebih dari satu juta dollar? Kurang dari satu juta dollar? Ataukah kita sering membiarkan orang lain yang me-labeli kita? Terlepas dari semua itu, yang paling mengerti nilai suatu karya seni hanya penciptanya sendiri. Ya, yang paling mengerti berapa harga kita hanyalah Tuhan sendiri.
Penting sekali untuk melihat diri kita sebagaimana Tuhan melihat kita. Dalam Yohanes 3:16 tertulis, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Kita begitu berharga bagi Tuhan, sehingga Dia mau menebus kita semua dengan nyawanya, nyawa yang jauh lebih berharga dari apapun yang ada di dunia ini.

Kenyataannya, tidak ada yang yang bisa menjatuhkan harga diri kita kalau kita tidak membiarkannya. Walaupun demikian, bukan berarti kita boleh langsung menepis apa yang orang katakan terhadap diri kita. Ini lebih dimaksudkan agar kita tidak membiarkan kata-kata negatif berdiam dalam diri kita. Berhati-hatilah karena pikiran negatif itu seperti amoeba yang dapat beregenerasi sendiri! Seperti tumor, yang kalau didiamkan terus akan menjadi tumor ganas. Tengking pikiran negatif dengan kata-kata positif. Jangan biarkan benih-benih negatif berakar didalam diri kita, apalagi sampai berbuah.

Rahasia besar iblis untuk membunuh anak-anak Tuhan adalah menyerang melalui pikiran. Dalam pikiranlah ada peperangan rohani yang hebat. Dalam surat Paulus yang pertama kepada jemaat di Tesalonika, ia berkata, “But let us, who are of the day be sober, putting on the breastplate of faith and love; and for an helmet, the hope of salvation.” (I Tesalonika5:8). Demikianlah kita harus selalu mengenakan perlengkapan senjata Tuhan (Efesus 6 :10-18).

Kita semua berharga bagi Tuhan. Ingatlah bahwa Yesus telah mati di kayu salib untuk kita semua agar kita mempunyai pengharapan di dalam Dia. Orang yang mempunyai pengharapan dalam Kristus akan menerima keselamatan (Roma 8:24). Jangan sampai kita malah menyia-nyiakan pengorbananNya untuk kita.

“A person without hope is vulnerable to the enemy’s lie that live is not worth living. Satan will attack our minds with a lies: our failures, doubt, discouragement, try to get us focus on negative. Attack our hope in God. Thus, we have to gird up the loins of our mind, be sober, and hope to the end for the that is be brought unto you at the revelation of Jesus Christ (1 Peter 1:13).”

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment