Pages

An Ordinary Man



Minggu ini gereja kita sangat diberkati oleh kehadiran seorang Gospel Magician yang bernama Raymon Chow. Beliau adalah seorang hamba Tuhan yang berasal dari Medan dan mulai aktif melayani di bidang Gospel Magic sejak tahun 2009. Dalam pelayanannya, beliau memberi banyak inspirasi kepada kaum muda untuk berjalan dalam panggilan Tuhan.

Dalam khotbahnya di Fresh Youth minggu lalu (25/09/2011), beliau berbicara tentang bagaimana setiap orang diciptakan unik dan memiliki talentanya masing-masing. Talenta yang diberikan kepada satu orang berbeda dengan orang yang lainnya, mungkin saat ini kita masih bingung atau malah kita merasa tidak bisa apa-apa, tapi beliau kembali mengingatkan bahwa setiap orang pasti memiliki talentanya dan jangan pernah tertipu dalam muslihat iblis yang mengatakan bahwa kita tidak bisa apa-apa. So, jangan habiskan waktu kita karena kita tertipu dalam tipu muslihat iblis. Memang hidup kita memiliki banyak kelemahan, misalnya dalam hal karakter, dll. Begitu pula ketika kita mulai kepahitan kepada orang-orang disekitar kita, maka visi, talenta/potensi, dan mimpi kitapun seakan hilang. Beliau juga menegaskan bahwa sebenarnya di dalam hidup kita, kita tidak perlu merasa tertekan karena dikelilingi oleh berbagai permasalahan hidup. Dalam khotbahnya, beliau berkata, “Jika kita melihat suatu masalah sebagai masalah, justru itulah permasalahannya. Sebenarnya hal tersebut bukan masalah, tetapi anggaplah itu sebagai proses untuk menjadikan kita lebih baik lagi. Sikap/respon kita dalam menghadapi hal itulah yang sebenarnya menentukan.”. Ketika kita rindu dan mau dibentuk oleh Tuhan, maka izinkan Ia untuk membereskan hati kita dan memproses hidup kita sehingga kita menjadi bejana yang siap dipakai. Mungkin talenta yang kita punya kelihatan remeh dan sepele, namun ketika kita menyerahkan semuanya itu ke dalam Tuhan dan tetap taat dan setia dalam mengerjakannya, maka talenta kita akan berkembang dan membawa dampak bagi orang-orang disekitar kita. Tentu saja kita harus memulai semuanya dari kecil karena segala sesuatunya membutuhkan proses. Sama halnya dalam kita menggunakan talenta kita, Tuhan tidak memberikan kita talenta supaya kita bisa menyombongkan diri kepada orang lain. Sebaliknya, Tuhan justru ingin mempersiapkan kita untuk memiliki hati yang besar terlebih dahulu sebelum kita menjadi orang yang besar nantinya. Beliau juga memberikan kesaksian tentang bagaimana talenta yang dimilikinya (magic) sempat dipandang aneh oleh beberapa orang. Bagaimana mungkin menyatukan Gospel dan Magic? Namun seperti yang kita lihat sekarang, Tuhan justru memakai beliau secara luar biasa! Tentu saja, semuanya itu dimulai dari kecil, dan melalui proses demi proses. Dalam menyampaikan khotbahnya ini, beliau memberikan banyak ilustrasi dengan pertunjukkan sulap sehingga membuat khotbah yang disampaikan semakin menarik.

Selagi kita masih bernafas, berdoa dan cari tahulah apa yang menjadi talenta kita untuk kemulianNya. Apapun yang menjadi talenta kita, Tuhan rindu untuk melihat kita bergerak dalam rencana-Nya. Di saat kita sudah menemukan apa yang menjadi talenta kita, pertanggung jawabkanlah apa yang sudah Tuhan percayakan kepada kita untuk kemuliaanNya! Tuhan Yesus memberkati. (ENG)


“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28)

Yosi Budiarto

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment